Pembangunan Maritim Harus Diarahkan untuk Rebut Kembali Kejayaan Bahari Nusantara

- Pewarta

Rabu, 28 September 2022 - 08:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan. 
 (Dok. Setkab.go)

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan. (Dok. Setkab.go)

Oleh: Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Republik Indonesia.

ADIL MAKMUR – Dari kajian yang saya dapat terkait potensi ekonomi maritim, nilai PDB kemaritiman Indonesia pada 2020 sebesar Rp1.212 triliun atau 11,31% dari PDB nasional.

Meskipun turun dari tahun 2019 yang mencapai Rp 1.231 triliun akibat dampak pandemi Covid-19, tetapi kontribusinya mengalami peningkatan sebesar 11.25% pada tahun 2019, menjadi 11,3% di tahun 2020.

Ini adalah indikasi bahwa sektor kemaritiman cukup kuat menghadapi krisis global seperti Covid-19.

Untuk itu, di momen peringatan Hari Maritim Nasional ke-58 tahun ini, saya mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk menyamakan pandangan dalam rangka melanjutkan aksi nyata.

Meraih kembali kejayaan bahari nusantara dengan memfokuskan pembangunan nasional yang arahnya pada pembangunan kemaritiman.

Kegiatan kemaritiman bukan hanya aktifitas yang terkait dengan laut saja, tetapi juga harus mempertimbangkan kajian tentang ekonomi maritim sebagai kegiatan ekonomi yang terjadi di kawasan perairan.

Dan kegiatan di tempat lain yang memanfaatkan sumberdaya alam yang mampu menghasilkan barang dan jasa untuk dimanfaatkan pada kawasan perairan.

Meskipun negeri ini penuh dengan keanegaraman, tapi saya ingin kesejahteraan masyarakat tidak boleh lagi ada kesenjangan. Tidak boleh ada disparitas kesejahteraan antar kawasan.

Oleh karenanya, memperkuat pembangunan kemaritiman merupakan pilihan yang tepat untuk itu. Kita belajar dari sejarah, kita pernah mengalami zaman bahari.

Yaitu suatu era di masa lampau dimana kita mengalami kejayaan bahari, jaman kita menguasai dan berinteraksi erat dengan lautan.

Pembangunan maritim ke depan harus diarahkan untuk merebut kembali kejayaan maritim.

Sebagai negeri maritim yang kuat dan bangsa bahari yang unggul seperti di masa lampau. Kita harus kembali menjadi Pusat Peradaban Maritim Dunia.

Selamat Memperingati Hari Maritim Nasional ke.58. Maritim Tangguh, Indonesia Kuat!

Artikel ini dikutip dari akun Instagram @luhut.pandjaitan.***

Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Adilmakmur.co.id, semoga bermanfaat.

Berita Terkait

Begini Tanggapan Bos Apple Saat Presiden Jokowi Minta Bangun Pabrik Manufaktur Apple di Indonesia
Akibatkan Lonjakan Harga Minyak, Penurunan Nilai Tukar dan Indeks Harga Saham, Eskalasi Geopolitik Iran – Israel
Sempat Tembus Rp16.000/ Dolar AS, BI Beber Sejumlah Upaya untuk Jaga Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah
Tim Gabungan Berhasil Temukan 20 Korban dalam Insiden Tanah Longsor Tana Toraja, Sulawesi Selatan
BI Ungkap Alasan Posisi Cadangan Devisa Turun, Termasuk Ketidakpastian Pasar Keuangan Global
Beli Gabah Petani Rp6.000 per Kg, Badan Pangan Nasional Bererlakukan Fleksibilitas Perum Bulog
OJK Sanksi Administratif Terhadap 20 Perusahaan Pembiayaan, 6 Modal Ventura, dan 10 Peer Lending
Diskusi Perlindungan Konsumen: PROPAMI dan OJK Bahas Langkah-langkah Kolaboratif
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 18 April 2024 - 09:02 WIB

Begini Tanggapan Bos Apple Saat Presiden Jokowi Minta Bangun Pabrik Manufaktur Apple di Indonesia

Rabu, 17 April 2024 - 09:31 WIB

Akibatkan Lonjakan Harga Minyak, Penurunan Nilai Tukar dan Indeks Harga Saham, Eskalasi Geopolitik Iran – Israel

Rabu, 17 April 2024 - 08:32 WIB

Sempat Tembus Rp16.000/ Dolar AS, BI Beber Sejumlah Upaya untuk Jaga Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah

Sabtu, 6 April 2024 - 11:40 WIB

BI Ungkap Alasan Posisi Cadangan Devisa Turun, Termasuk Ketidakpastian Pasar Keuangan Global

Rabu, 3 April 2024 - 10:20 WIB

Beli Gabah Petani Rp6.000 per Kg, Badan Pangan Nasional Bererlakukan Fleksibilitas Perum Bulog

Rabu, 3 April 2024 - 09:05 WIB

OJK Sanksi Administratif Terhadap 20 Perusahaan Pembiayaan, 6 Modal Ventura, dan 10 Peer Lending

Selasa, 5 Maret 2024 - 22:08 WIB

Diskusi Perlindungan Konsumen: PROPAMI dan OJK Bahas Langkah-langkah Kolaboratif

Selasa, 5 Maret 2024 - 16:51 WIB

Calon Presiden Prabowo Subianto Ingin Pemerintahannya Fokus ke Lapangan Kerja dan Efisiensu

Berita Terbaru