ADIL MAKMUR – Sepekan menjelang hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah, pemudik mulai memenuhi berbagai lokasi mulai dari statsiun, terminal hingga bandara.
Di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, tercatat mengalami kenaikan 100 persen dibanding beberapa hari sebelumnya.
“Bisa kami infokan di Terminal Kampung Rambutan sejak 23 April itu sudah ada kenaikan penumpang, dari tanggal 23, 24, 25, kenaikan berkisar sampai dengan 100 persen.”
“Trennya memang sedang naik penumpang yamg berangkat di Terminal Kampung Rambutan,” kata Kepala Terminal Kampung Rambutan, Yulza Ramadhoni, Selasa 26 April 2022.
Baca Juga:
Gibran Rakabuming Raka Batal Hadiri Puncak HUT Ke-65 Ormas MKGR, Ini Penjelasan Ketua Umum Golkar
Ditambahkan Yulza, para pemudik banyak memilih keberangkatan menuju wilayah Sumatera seperti Padang, Palembang maupun Lampung untuk pagi hari di Terminal Kampung Rambutan.
Sementara untuk sore hari menjadi pilihan keberangkatan menuju daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Data terakhir kami ada di kisaran 1000-an penumpang yang berangkat melalui Terminal Kampung Rambutan.”
“Kalau pun nanti ada kenaikan itu puncak arus mudik H-3, H-4,” urainya.
Baca Juga:
Keponakan Yusril Ihza Mahendra Terpilih Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang Periode 2025 – 2030
Menko Muhaimin Iskandar Ungkap Alasan Kegiatan Pendidikan Tak Perlu Libur Selama Bulan Ramadhan
Total sampai dengan hari ini, Selasa 26 April 2022, sudah ada 1.016 penumpang yang mudik melalui Terminal Kampung Rambutan.
Yulza memastikan, sejauh ini seluruh pemudik terfasilitasi dengan baik.
“Kami pengelola Terminal Kampung Rambutan menyediakan fasilitas antigen gratis kepada penumpang mau pun pengemudi yang belum vaksin booster.”
“Kita sediakan bekerjasama dengan tenaga kesehatan Sudin Jakarta Timur,” tandas Yulza.***
Baca Juga:
Puan Maharani Tanggapi Isu Pergantian Sekjen PDI Perjuangan, Usai Hasto Kristiyanto Tersangka KPK
Presiden Prabowo Subianto Berhasil Gaet Investor Qatar Bangun 1 Juta Rumah untuk Rakyat
Jaksa Agung Burhanuddin Sebut Ada Pejabat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jadi Tersangka
