Adilmakmur.co.id, Jakarta – Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) resmi di menangkan oleh pasangan Joe Biden dan Kamala Haris, Sabtu (7/11/2020) malam waktu setempat. Hal tersebut, membuat Biden mendepak Donald Trump dari Gedung Putih.
Tidak hanya itu, Pemilu AS 2020 kali ini juga rupanya berhasil mencatat berbagai sejarah baru. Tidak tanggung-tanggung, pemilu yang digelar di tengah pandemi ini setidaknya mencatatkan empat rekor baru.
Lalu apa saja fakta-fakta menarik seputar Pemilu AS 2020, yang telah berjalan beberapa minggu terakhir ini? Berikut ringkasan yang berhasil RRI rangkum dari beberapa sumber, diantaranya:
1. Digelar Saat Pandemi
Baca Juga:
Sekitar 16 Pengusaha Pertambangan Bentuk Konsorsium untuk Investasi di di Ibu Kota Nusantara
Jika Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor Bersikap Tak Kooperatif, KPK akan Terbitkan DPO
AS menjadi salah satu negara yang tetap menggelar pemilu meski di tengah pandemi COVID-19. Saat ini, jumlah kasus di AS sudah mencapai lebih dari 9.95 juta kasus. Dari jumlah itu, ada lebih dari 230 ribu pasien corona yang meninggal dunia.
Sayangnya, Pemilu AS 2020 berpotensi mendatangkan gelombang penularan baru. Apalagi, pemilu ini juga diwarnai aksi demonstrasi dan pesta kemenangan hingga melanggar protokol kesehatan serta jam malam di beberapa negara bagian.
2. Tiga Kali Calonkan Diri
Pemilu AS 2020 merupakan kali ketiga bagi Biden, mencoba mencalonkan diri sebagai Presiden AS. Sebelumnya, ia pernah mencoba mencalonkan diri melalui Partai Demokrat pada tahun 1988 dan 2008, namun gagal.
Baca Juga:
Ini Dia Agent-Agent Valorant Paling Meta Saat Ini!
Sudah Menjadi Tersangka KPK, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor Belum Dilakukan Penahanan
Rizieq Shihab Layangkan Gugatan Perdata kepada Presiden Jokowi, Pihak Istana Berikan Tanggapannya
Baru di Pemilu 2020, Biden berhasil lolos menjadi calon Presiden AS dari Partai Demokrat. Tidak hanya itu, ia juga berhasil memenangkan pertarungan melawan petahana Donald Trump dengan suara elektoral 279.
3. Wapres AS Perempuan Pertama
Wakil Presiden AS Terpilih, Kamala Harris, juga memecahkan rekor sebagai Wakil Presiden AS perempuan pertama sepanjang sejarah. Tidak hanya itu, Kamala juga merupakan perempuan kulit hitam dan keturunan Afrika-India pertama yang menjadi Wapres AS.
Salah satu alasan Biden memilihnya menjadi wapres, adalah untuk mendongkrak pemilih kulit berwarna. Apalagi, saat ini, situasi di AS masih tidak kondusif akibat pembunuhan warga kulit hitam, misalnya kasus George Floyd di Minneapolis Mei lalu.
Baca Juga:
Rilispers.com Layani Publikasi Press Release di Portal Pers Daerah dari Pulau Sumatera Hingga Papua
Antusiasme Warga Berebut Foto dan Salaman dengan Presiden Terpilih Prabowo di HUT TNI ke – 79
Pada 3 November lalu, Biden pernah berjanji akan memilih perempuan sebagai pasangannya di Pemilu AS. Setelah membahas rencana tersebut dengan berbagai pihak, termasuk istri Biden, Jill Biden, akhirnya pilihan tersebut jatuh ke tangan Kamala Harris.
4. Hubungan Kamala dengan Keluarga Biden
Kamala Harris bukan orang asing di lingkaran keluarga Biden. Sebelum menjadi wakil presiden, Kamala merupakan teman dekat anak Joe Biden, Joseph Robinette “Beau” Biden III.
Saat itu, Kamala menjabat sebagai Jaksa Agung California, sedangkan Beau, adalah Jaksa Agung Delaware. Namun, pada 2015, Beau meninggal akibat kanker otak.
5. Trump Pernah Sumbang Kampanye Kamala
Sebelum menjadi lawan politik di Pilpres 2020, sebenarnya Donald Trump pernah menyokong kampanye Kamala Haris. Pada tahun 2011 dan 2013 silam, Trump menyumbang total 6 ribu USD untuk menjadikan Kamala Jaksa Agung di California.
Namun, tidak hanya Trump, putrinya, Ivanka Trump, juga ikut memberikan sumbangan ke Kamala Haris. Saat itu, Ivanka menyerahkan 2 ribu USD pada 2014 untuk hal yang sama.
6. Suara Populer di Pemilu AS Terbanyak
Joe Biden berhasil memecahkan rekor popular voters terbanyak sepanjang sejarah AS. Di Pemilu AS 2020, ia tercatat mendapatkan 74.857.880 suara atau 50,6 persen.
Dengan angka tersebut, ia resmi mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang Barack Obama. Saat Pemilu AS 2008, Obama mendapatkan 69.498.516 suara.
7. Kemenangan Demokrat di Georgia
Biden berhasil mengembalikan kemenangan Partai Demokrat di Georgia. Sejak masa keemasan Bill Clinton di Pilpres AS 1992, Partai Demokrat belum pernah menang lagi di Georgia.
Di negara bagian tersebut, Biden berhasil menang tipis melawan Donald Trump. Ia mendapatkan 49.5 persen, sedangkan Trump 49.3 persen. Kemenangan ini membuat Biden mengantongi tambahan 16 suara elektoral.
8. Kemenangan Pertama Partai Demokrat di Arizona
Tidak hanya di Georgia, Biden juga mengembalikan kejayaan Partai Demokrat di Arizona. Di sana, Biden berhasil memperoleh suara 49,6 persen dan mengantongi 11 suara elektoral.
Partai Demokrat juga terakhir kali memenangkan pemilu di Arizona di masa pencalonan Bill Clinton. Saat itu, di Pemilu AS 1996, Bill Clinton yang berpasangan dengan Al Gore berhasil menang telak dari pasangan Bob Dole-Jack Kemp. (rad)