Selamat Jalan Pak Jakob Oetama, Tokoh Pers Senior yang Warnai Jurnalisme Indonesia

- Pewarta

Jumat, 11 September 2020 - 03:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wartawan senior Indonesia sekaligus pendiri dan pemilik Kompas Gramedia Group, Jakob Oetama (Foto : Instagram @ulfakusuma)

Wartawan senior Indonesia sekaligus pendiri dan pemilik Kompas Gramedia Group, Jakob Oetama (Foto : Instagram @ulfakusuma)

Adilmakmur.co.id, Jakarta – Pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (9/9/2020), pukul 13.05 WIB.

Almarhum wafat di usianya yang ke-88 tahun. 

Jakob Oetama lahir di Desa Jowahan, dekat Candi Borobudur (Jawa Tengah) tanggal 27 September 1931.

Ia merupakan putra pertama dari 13 bersaudara. Ayahnya bernama Raymundus Josef Sandiyo Brotosoesiswo seorang pensiunan guru Sekolah Rakyat di Sleman, Yogyakarta, sementara ibunya bernama Margaretha Kartonah.

Jakob Oetama mengawali karirnya pertama kali menjadi seorang guru. 

Namun, dia kemudian memilih jalan sebagai wartawan hingga kemudian mendirikan jaringan media terbesar, Kompas Gramedia bersama rekannya, Petrus Kanisius Ojong di Indonesia, bahkan dunia internasional.

Wartawan senior ini dalam karir dan hidupnya pernah menjadi guru SMP Mardi Yuana di Cipanas (1952) dan SMP Van Lith di Jakarta (1953), dosen di Jurusan Komunikasi Fisipol UI, dan aktif memberikan ceramah tentang media, politik, sosial-budaya, dan manajemen.

Latar belakang pendidikan tampaknya menunjang minat dan memperkaya pekerjaannya itu.

Ia adalah lulusan Sekolah Menengah Atas Seminari di Yogyakarta (1951), B-1 Ilmu Sejarah (1956), Perguruan Tinggi Publisistik di Jakarta (1959), dan Jurusan Ilmu Publisistik Fakultas Sospol UGM (1961).

Pria yang akrab disapa Pak JO ini mengawali karir sebagai Redaktur Mingguan Penabur di Jakarta (1955), bersama Petrus Kanisius Ojong, ia mendirikan majalah bulanan Intisari (1963) dan Harian Kompas (1965) dan menjadi Pemimpin Redaksi harian itu sejak berdiri sampai tahun 2000.

Sejak P.K. Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980, ia merangkap Pemimpin Umum Kompas, sekaligus pemimpin Kelompok Kompas Gramedia.

Dalam organisasi pers dan media, Jakob pernah aktif di Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), juga menjadi penasihat Confederation of ASEAN Journalist (CAJ), pengurus dan Ketua Serikat Penerbit Suratkabar (SPS), anggota Serikat Penerbit Pers se-Dunia (FIEJ), International Press Institute, dan anggota – juga pernah Ketua Pelaksana Harian – Dewan Pers.

Jakob Oetama juga pernah menjadi anggota DPR dan MPR RI, dan oleh negara pada tahun 1973 dianugerahi Bintang Mahaputera Utama.

Ia pun terus menulis Tajuk Rencana di Harian Kompas sejak koran itu terbit.

Beberapa di antaranya dikumpulkan dalam buku Membuka Cakrawala (1985), sedangkan kumpulan tulisannya tentang pers dibukukan dengan judul Perspektif Pers Indonesia (1987).

Jakob tidak hanya menjadi tonggak bagi jurnalisme yang digeluti para wartawan Kompas dan grup Kompas Gramedia, tetapi juga turut mewarnai perjalanan jurnalisme Indonesia.

Adapun mengenai pengalaman dan profesinya, Pak Jakob pernah mengatakan, “Hidup ini seolah-olah sebagai kebetulan-kebetulan, tetapi bagi saya itulah Providentia Dei, itulah penyelenggaraan Allah”.

Selamat Jalan Pak Jacob. Demikian dikutip Kompas.tv (*)

Berita Terkait

6 ABK Kabur dari Kapal Ikan Asing Salah Satunya Meninggal, Praktek Perbudakan dan Tangkap Ikan Ilegal
Tim Gabungan Berhasil Temukan 20 Korban dalam Insiden Tanah Longsor Tana Toraja, Sulawesi Selatan
⁣⁣Banjir Rendam Rumah Warga Bekasi yang Ditinggal Mudik, Tanggul Kali Baru Jebol dan Kali Bekasi Meluap
Sebanyak 338 KK Terdampak Banjir Pesawaran, Lampung Akìɓàt Meluapnya Sungai Way Padang Ratu
VIDEO: Hari Kedua Lebaran, Prabowo Subianto Ucapkan Maaf Lahir Batin ke Rekan-rekan Media
Kronologi Kecelakaan Lalu Lintas yang Tewaskan 12 Orang Penumpang Grand Max di Jakarta – Cikampek
Jasasiaranpers.com Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin
Kementerian Perhubungan Catat Peningkatan Penumpang Angkutan Umum pada Mudik Lebaran 2024
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Sabtu, 20 April 2024 - 13:30 WIB

6 ABK Kabur dari Kapal Ikan Asing Salah Satunya Meninggal, Praktek Perbudakan dan Tangkap Ikan Ilegal

Rabu, 17 April 2024 - 07:54 WIB

Tim Gabungan Berhasil Temukan 20 Korban dalam Insiden Tanah Longsor Tana Toraja, Sulawesi Selatan

Sabtu, 13 April 2024 - 13:30 WIB

Sebanyak 338 KK Terdampak Banjir Pesawaran, Lampung Akìɓàt Meluapnya Sungai Way Padang Ratu

Kamis, 11 April 2024 - 23:35 WIB

VIDEO: Hari Kedua Lebaran, Prabowo Subianto Ucapkan Maaf Lahir Batin ke Rekan-rekan Media

Senin, 8 April 2024 - 15:35 WIB

Kronologi Kecelakaan Lalu Lintas yang Tewaskan 12 Orang Penumpang Grand Max di Jakarta – Cikampek

Senin, 8 April 2024 - 06:10 WIB

Jasasiaranpers.com Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin

Minggu, 7 April 2024 - 07:35 WIB

Kementerian Perhubungan Catat Peningkatan Penumpang Angkutan Umum pada Mudik Lebaran 2024

Sabtu, 6 April 2024 - 14:25 WIB

Saat Wartawan Balik Bertanya, Sandra Dewi Malah Bungkam Usai Sempat Beri Pesan Menohok ke Wartawan

Berita Terbaru