Kabar dari Kemendag, Permintaan Produk Sawit Dunia Mulai Naik

- Pewarta

Jumat, 10 Juli 2020 - 07:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Adilmakmur.co.id, Jakarta – Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kasan, menyampaikan bahwa permintaan produk sawit dunia mulai naik, yang ditandai dengan naiknya harga Crude Palm Oil (CPO) pada Juli menjadi 662 dolar AS dibandingkan bulan sebelumnya yakni 569 dolar AS.

“Saya kira di situasi Covid-19 ini, negara tujuan ekspor yaitu Cina sudah mulai ke arah pemulihan, kemudian indikasinya adalah harga Juli 2020 untuk referensi pungutan sawit dibandingkan Juni 2020 itu perlahan naik,” kata Kasan  di Jakarta, Kamis (9/7/2020).

Menurut Kasan, permintaan juga akan naik seiring dengan memulihnya beberapa negara tujuan ekspor sawit RI yakni India, Pakistan, dan Bangladesh, dari dampak Covid-19.

Adapun negara-negara yang menyerap sawit asal RI paling besar yaitu India, Cina, Pakistan, Bangladesh, Uni Eropa, dan Amerika Serikat.

Pulihnya ekonomi negara-negara tersebut, lanjut Kasan, akan membuat masyarakatnya kembali beraktivitas dan kebutuhan akan minyak nabati, salah satunya minyak kelapa sawit akan kembali naik. Sehingga, ekspor produk sawit RI akan meningkat.

Kasan menyampaikan bahwa Indonesia akan mempertahankan pasar-pasar tradisional tujuan ekspor sawit tersebut, sambil mencari peluang ekspor di pasar-pasar baru.

Namun, Kemendag akan berupaya mencari peluang pasar ekspor untuk produk unggulan asal RI ini ke negara-negara lain, di antaranya Timur Tengah dan Afrika, yang dinilai memiliki potensi pasar ekspor besar.

Kasan optimistis bahwa produk minyak sawit asal Indonesia dapat tetap menjadi primadona ekspor, mengingat kualitas dan harganya yang mampu bersaing di pasar global. (inf)

Berita Terkait

Begini Tanggapan Bos Apple Saat Presiden Jokowi Minta Bangun Pabrik Manufaktur Apple di Indonesia
Akibatkan Lonjakan Harga Minyak, Penurunan Nilai Tukar dan Indeks Harga Saham, Eskalasi Geopolitik Iran – Israel
Sempat Tembus Rp16.000/ Dolar AS, BI Beber Sejumlah Upaya untuk Jaga Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah
Tim Gabungan Berhasil Temukan 20 Korban dalam Insiden Tanah Longsor Tana Toraja, Sulawesi Selatan
BI Ungkap Alasan Posisi Cadangan Devisa Turun, Termasuk Ketidakpastian Pasar Keuangan Global
Beli Gabah Petani Rp6.000 per Kg, Badan Pangan Nasional Bererlakukan Fleksibilitas Perum Bulog
OJK Sanksi Administratif Terhadap 20 Perusahaan Pembiayaan, 6 Modal Ventura, dan 10 Peer Lending
Diskusi Perlindungan Konsumen: PROPAMI dan OJK Bahas Langkah-langkah Kolaboratif
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 18 April 2024 - 09:02 WIB

Begini Tanggapan Bos Apple Saat Presiden Jokowi Minta Bangun Pabrik Manufaktur Apple di Indonesia

Rabu, 17 April 2024 - 09:31 WIB

Akibatkan Lonjakan Harga Minyak, Penurunan Nilai Tukar dan Indeks Harga Saham, Eskalasi Geopolitik Iran – Israel

Rabu, 17 April 2024 - 08:32 WIB

Sempat Tembus Rp16.000/ Dolar AS, BI Beber Sejumlah Upaya untuk Jaga Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah

Sabtu, 6 April 2024 - 11:40 WIB

BI Ungkap Alasan Posisi Cadangan Devisa Turun, Termasuk Ketidakpastian Pasar Keuangan Global

Rabu, 3 April 2024 - 10:20 WIB

Beli Gabah Petani Rp6.000 per Kg, Badan Pangan Nasional Bererlakukan Fleksibilitas Perum Bulog

Rabu, 3 April 2024 - 09:05 WIB

OJK Sanksi Administratif Terhadap 20 Perusahaan Pembiayaan, 6 Modal Ventura, dan 10 Peer Lending

Selasa, 5 Maret 2024 - 22:08 WIB

Diskusi Perlindungan Konsumen: PROPAMI dan OJK Bahas Langkah-langkah Kolaboratif

Selasa, 5 Maret 2024 - 16:51 WIB

Calon Presiden Prabowo Subianto Ingin Pemerintahannya Fokus ke Lapangan Kerja dan Efisiensu

Berita Terbaru