Pemulihan Ekonomi Nasional, Anggaran Pariwisata Harus Garap Pasar Domestik

- Pewarta

Senin, 6 Juli 2020 - 07:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Adilmakmur.co.id, Jakarta – Anggaran sektor pariwisata dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) harus diupayakan mampu menggarap wisatawan pasar domestik atau wisatawan nusantara (wisnus). Ini target paling realistis membangun kembali pariwisata nasional setelah terdampak Covid-19.

Demikian disampaikan Anggota Komisi X DPR RI Putra Nababan saat mengikuti rapat kerja dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, Jumat (3/7/2020). Pos anggaran yang diminta dinaikkan adalah bidang pengembangan destinasi dan juga produk wisata. Pihaknya mengapresiasi Menparekraf yang sudah memberi perhatian lebih pada pariwisata nasional.

“Kami minta agar ada peningkatan alokasi anggaran Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur dan Deputi Bidang Ekomomi Digital dan Produk Kreatif. Begitu juga kita minta alokasi anggaran pada Deputi Pemasaran dan Produk Wisata dan juga penyelenggara even, agar lebih banyak dimanfaatkan untuk menggarap pasar domestik dan penggunaan konten lokal,” tutur politisi PDI Perjuangan ini.

Putra menilai, Kemenparekraf sangat memperhatikan pembangunan sektor pariwisata yang nyaris lumpuh akibat wabah corona. Perhatian tidak saja pada para pelaku pariwisata di daerah, tapi juga memperhatikan para tenaga medis yang bekerja di lokasi wisata untuk melayani wisatawan. “Ini harus kita apresiasi,” ujarnya singkat.

Di sisi lain legislator dapil DKI Jakarta I itu memuji Kemenparekraf yang telah menyiapkan 285 ribu masker untuk para wisatawan dalam menjaga protokol kesehatan di setiap destinasi wisata. “Kemenparekraf sudah membuat 285 ribu masker kain. Artinya, ini sudah menggerakkan ekonomi krearif yang mungkin pabriknya tutup atau mereka tidak dapat pekerjaan, dan lain-lain,” imbuh Putra. (dpr)

Berita Terkait

Begini Tanggapan Bos Apple Saat Presiden Jokowi Minta Bangun Pabrik Manufaktur Apple di Indonesia
Akibatkan Lonjakan Harga Minyak, Penurunan Nilai Tukar dan Indeks Harga Saham, Eskalasi Geopolitik Iran – Israel
Sempat Tembus Rp16.000/ Dolar AS, BI Beber Sejumlah Upaya untuk Jaga Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah
Tim Gabungan Berhasil Temukan 20 Korban dalam Insiden Tanah Longsor Tana Toraja, Sulawesi Selatan
BI Ungkap Alasan Posisi Cadangan Devisa Turun, Termasuk Ketidakpastian Pasar Keuangan Global
Beli Gabah Petani Rp6.000 per Kg, Badan Pangan Nasional Bererlakukan Fleksibilitas Perum Bulog
OJK Sanksi Administratif Terhadap 20 Perusahaan Pembiayaan, 6 Modal Ventura, dan 10 Peer Lending
Diskusi Perlindungan Konsumen: PROPAMI dan OJK Bahas Langkah-langkah Kolaboratif
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 18 April 2024 - 09:02 WIB

Begini Tanggapan Bos Apple Saat Presiden Jokowi Minta Bangun Pabrik Manufaktur Apple di Indonesia

Rabu, 17 April 2024 - 09:31 WIB

Akibatkan Lonjakan Harga Minyak, Penurunan Nilai Tukar dan Indeks Harga Saham, Eskalasi Geopolitik Iran – Israel

Rabu, 17 April 2024 - 08:32 WIB

Sempat Tembus Rp16.000/ Dolar AS, BI Beber Sejumlah Upaya untuk Jaga Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah

Sabtu, 6 April 2024 - 11:40 WIB

BI Ungkap Alasan Posisi Cadangan Devisa Turun, Termasuk Ketidakpastian Pasar Keuangan Global

Rabu, 3 April 2024 - 10:20 WIB

Beli Gabah Petani Rp6.000 per Kg, Badan Pangan Nasional Bererlakukan Fleksibilitas Perum Bulog

Rabu, 3 April 2024 - 09:05 WIB

OJK Sanksi Administratif Terhadap 20 Perusahaan Pembiayaan, 6 Modal Ventura, dan 10 Peer Lending

Selasa, 5 Maret 2024 - 22:08 WIB

Diskusi Perlindungan Konsumen: PROPAMI dan OJK Bahas Langkah-langkah Kolaboratif

Selasa, 5 Maret 2024 - 16:51 WIB

Calon Presiden Prabowo Subianto Ingin Pemerintahannya Fokus ke Lapangan Kerja dan Efisiensu

Berita Terbaru