Sangat Lemah, Greenpeace Tuding Sanksi Korporasi terkait Karhutla

- Pewarta

Rabu, 1 Juli 2020 - 01:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kobaran api menyala dari lahan yang terbakar di Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, MInggu (22/7). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan menurunkan dua helikopter MI-172 dan dibantu petugas gabungan dari BPBD Kabupaten OKI, Manggala Agni Daops OKI, TNI dan Polri untuk melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan yang terbakar sejak Sabtu (21/7). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc/18.

Kobaran api menyala dari lahan yang terbakar di Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, MInggu (22/7). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan menurunkan dua helikopter MI-172 dan dibantu petugas gabungan dari BPBD Kabupaten OKI, Manggala Agni Daops OKI, TNI dan Polri untuk melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan yang terbakar sejak Sabtu (21/7). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc/18.

Adilmakmur.co.id, Jakarta – Perencanan dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang efektif merupakan faktor penentu berhasil atau gagalnya pemerintah dalam menghentikan bencana langganan karhutla tahunan. Kedua elemen tersebut harus berbasis pada data dan fakta sumber masalah karhutla lima tahun terakhir seperti di area terbakar konsesi korporasi dan kerusakan gambut yang belum direstorasi.  

Merujuk pada Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 32 Tahun 2009 terkait pertanggungjawaban mutlak (strict liability) Rusmadya Maharuddin Ketua Tim Jurukampanye Hutan Greenpeace Indonesia menyatakan:

“Pengendalian karhutla paling dini harus ditekankan pada para pihak swasta pemegang konsesi perkebunan dan kehutanan, ini yang masih lemah. Sebab perusahaan telah mendapat izin dari pemerintah, maka harus bertanggung jawab terhadap apapun yang terjadi di lahannya.” tegas Rusmadya.

“Ketidaktegasan pemerintah masih tercermin dari banyaknya perusahaan yang belum diberi sanksi tegas maupun pencabutan izin terutama bagi korporasi yang lalai, sehingga ini membuat para perusak lingkungan tidak jera,” lanjut Rusmadya. 

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) belakangan mempersoalkan perbedaan persepsi yang berkembang di publik, dan meminta semua pihak mengambil peran edukasi informasi terkait karhutla. [1]

“KLHK sebagai walidata karhutla seharusnya terbuka soal data yang dapat dipantau oleh publik seperti data perusahaan yang tidak/belum mematuhi sangsi dan membayar denda, peta batas/izin konsesi dan  peta restorasi gambut di wilayah konsesi  yang selalu bermasalah. Publik punya hak untuk mengetahui pihak-pihak mana saja yang harus bertanggung jawab terkait karhutla sebagai bagian dari pengawasan masyarakat,” tutup Rusmadya. (gre)

Berita Terkait

Mengenai Penyusunan Kabinet Presiden Terpilih Prabowo, Budiman Sudjatmiko Ungkap Perkembangan Terbaru
Presiden Jokowi Tanggapi Kabar Dirinya Incar Kursi Ketua Umum PDI Perjuangan yang Kini Diduduki Megawati
Kunci Indonesia Siap Hadapi Tantangan, Krisis, dan Ancaman, Prabowo Subianto: Kearifan Para Pemimpin
Partai Golkar Angkat Bicara Terkait Pembentukan Anggota Kabinet Pemerintahan Prabowo – Gibran
Soal Narasi Jokowi Usulkan Mensesneg Pratikno Masuk Kabinet Prabowo – Gibran, Istana Beri Penjelasan
Narasi Presiden Jokowi Terlibat dalam Pengangkatan Menteri Kabinet Prabowo – Gibran, Istana Buka Suara
Partai Persatuan Pembangunan Evaluasi Kinerja Badan Pemenangan Pemilu, Usai Gagal Masuk Senayan
Siapa Calon Gubernur Pilihan Anda? Daftar Provinsi yang Gelar Pilkada Serentak pada 27 November 2024
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 11 April 2024 - 15:13 WIB

Mengenai Penyusunan Kabinet Presiden Terpilih Prabowo, Budiman Sudjatmiko Ungkap Perkembangan Terbaru

Rabu, 3 April 2024 - 13:26 WIB

Presiden Jokowi Tanggapi Kabar Dirinya Incar Kursi Ketua Umum PDI Perjuangan yang Kini Diduduki Megawati

Sabtu, 30 Maret 2024 - 13:28 WIB

Kunci Indonesia Siap Hadapi Tantangan, Krisis, dan Ancaman, Prabowo Subianto: Kearifan Para Pemimpin

Sabtu, 30 Maret 2024 - 11:47 WIB

Partai Golkar Angkat Bicara Terkait Pembentukan Anggota Kabinet Pemerintahan Prabowo – Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 - 11:35 WIB

Soal Narasi Jokowi Usulkan Mensesneg Pratikno Masuk Kabinet Prabowo – Gibran, Istana Beri Penjelasan

Rabu, 27 Maret 2024 - 10:56 WIB

Narasi Presiden Jokowi Terlibat dalam Pengangkatan Menteri Kabinet Prabowo – Gibran, Istana Buka Suara

Senin, 25 Maret 2024 - 10:20 WIB

Partai Persatuan Pembangunan Evaluasi Kinerja Badan Pemenangan Pemilu, Usai Gagal Masuk Senayan

Senin, 11 Maret 2024 - 11:54 WIB

Siapa Calon Gubernur Pilihan Anda? Daftar Provinsi yang Gelar Pilkada Serentak pada 27 November 2024

Berita Terbaru