Stasiun Kembali Padat, Bima Arya Minta Pemprov DKI Intervensi Aturan Jam Kerja

- Pewarta

Selasa, 9 Juni 2020 - 02:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Adilmakmur.co.id, Bogor – Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku banyak menerima laporan warga mengenai padatnya aktivitas Stasiun Bogor menyusul beroperasinya kembali sejumlah perkantoran di DKI Jakarta, Senin (8/6/2020) pagi.

Bima Arya kemudian mendatangi Stasiun Bogor untuk meminta keterangan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). “Tadi pagi saya menerima banyak laporan dari warga. Ada penumpukan di stasiun. Setelah dicek di sini memang ada penambahan sekitar 10 persen penumpang dibanding kemarin. Ini adalah efek mulai dibukanya beberapa kantor di Jakarta per hari ini,” ungkap Bima Arya.

Dari keterangan PT KCI, kata Bima, petugas sudah mengatur semaksimal mungkin terkait social distancing. “Walaupun kalau dari foto terlihat sangat padat. Tetapi tadi sudah semaksimal mungkin diterapkan social distancing melalui batas-batas yang disiapkan. Bahkan, sempat diterjunkan sekitar 11 bus dari BPTJ untuk mengurai kepadatan,  tapi saya kira masih kurang maksimal,” ujarnya.

Bima berpendapat, untuk mengurai kepadatan penumpang selain pengaturan jarak antrian yang harus lebih detail, juga harus ada intervensi dari Pemprov DKI Jakarta kepada perusahaan-perusahaan, terutama yang memiliki karyawan dari Bogor.

“Kuncinya dua, pertama memang pengaturan di sini harus lebih detail lagi untuk jaga jarak. Saya sarankan menambah marka lebih banyak lagi. Kedua, menurut saya harus ada kebijakan di Jakarta. Terutama dari kantor-kantor. Mereka kan pasti punya data pekerja dari Bogor dan sekitarnya. Sebaiknya ada kebijakan dispensasi jam masuk kerja, supaya dari Bogor ini berangkatnya tidak bersamaan. Yang dari Bogor bisa dibuat shift. Kalau semuanya masuk kerjanya sama, maka akan seperti ini,” katanya.

“Ini baru penambahan 10 persen. Bisa dibayangkan kalau nanti diberlakukan normal baru, semua kantor dibuka akan kembali lagi ke 20.000 penumpang. Pasti nempel semuanya. Karena itu harus ada kebijakan di kantor Jakarta terkait dengan komuter ini. Jam kerjanya. Saya kira bisa dibuat shift agak siang. Sehingga tidak numpuk di pagi hari,” tambahnya.

Di tempat yang sama VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan, antrian panjang yang terjadi pada Senin (8/6/2020) karena adanya pengaturan jaga jarak.

“Kita berupaya untuk memaksimalkan jaga jarak. Kalau biasanya kita berusaha melayani tanpa jarak, jadi space yang dibutuhkan untuk jaga jarak lebih banyak ya. Kemudian peningkatan penumpang 10-13 persen. Di Bogor saja, sampai pagi tadi sudah 11.000 penumpang. Artinya ada 11.000 yang kami arahkan untuk jaga jarak. Perlu diketahui ada beberapa persen pengguna jasa commuterline yang hari ini baru naik lagi setelah dua bulan. Artinya, dia masih harus beradaptasi lagi dengan protokol kesehatan yang ada di KRL,” ujar Anne.

 Ia juga mengklaim jika protokol kesehatan di dalam KRL sudah berjalan dengan baik. “Tapi bisa lihat di medsos, sudah hampir tidak ada komplain di dalam KRL. Karena kita memang sudah membatasi jumlah penumpang, sehingga sebenarnya akan sangat efektif ketika kita bisa melayani pekerja yang polanya shifting,” tandasnya. (dns)

Berita Terkait

BNSP, Kementerian PUPR, dan LPJK Diskusikan Strategi Komunikasi Publik untuk Mendorong Pemahaman tentang Sertifikasi
BNSP Meresmikan Lisensi Sertifikasi LSP Bank Mandiri: Komitmen untuk Meningkatkan Profesionalisme dan Kompetensi Karyawan
Insiden Kebakaran Sebuah Ruko Konveksi di Jalan Kompleks di Cakung, Jakarta Timur Tewaskan 4 Orang
Kasus Ibu dan Anak Tewas di Depok, Polisi akan Rilis Bersama Ahli Forensik dan Psikologi Forensik
Afriansyah Noor: Santunan Anak Yatim dan Buka Puasa Bersama di Jakarta Utara, Bukti Kepedulian Umat
Siaga Selama Libur Panjang, Ini yang Dilakukan Perumda Air Minum Tirta Kahuripan
Kuasa Hukum Berharap, Persidangan Terhadap Mario Dandy Satriyo Berjalan Secara Adil
Jasad Perempuan Tergeletak di Perlintasan Kereta Bintaro, Diduga Aksi Bunuh Diri
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 26 Maret 2024 - 18:10 WIB

BNSP, Kementerian PUPR, dan LPJK Diskusikan Strategi Komunikasi Publik untuk Mendorong Pemahaman tentang Sertifikasi

Kamis, 21 Maret 2024 - 22:27 WIB

BNSP Meresmikan Lisensi Sertifikasi LSP Bank Mandiri: Komitmen untuk Meningkatkan Profesionalisme dan Kompetensi Karyawan

Senin, 5 Februari 2024 - 07:49 WIB

Insiden Kebakaran Sebuah Ruko Konveksi di Jalan Kompleks di Cakung, Jakarta Timur Tewaskan 4 Orang

Minggu, 1 Oktober 2023 - 10:21 WIB

Kasus Ibu dan Anak Tewas di Depok, Polisi akan Rilis Bersama Ahli Forensik dan Psikologi Forensik

Selasa, 18 April 2023 - 23:51 WIB

Afriansyah Noor: Santunan Anak Yatim dan Buka Puasa Bersama di Jakarta Utara, Bukti Kepedulian Umat

Selasa, 18 April 2023 - 15:23 WIB

Siaga Selama Libur Panjang, Ini yang Dilakukan Perumda Air Minum Tirta Kahuripan

Senin, 10 April 2023 - 09:56 WIB

Kuasa Hukum Berharap, Persidangan Terhadap Mario Dandy Satriyo Berjalan Secara Adil

Sabtu, 4 Februari 2023 - 07:19 WIB

Jasad Perempuan Tergeletak di Perlintasan Kereta Bintaro, Diduga Aksi Bunuh Diri

Berita Terbaru