Dana Talangan untuk Garuda Indonesia Rp 8,5 T Bukan dari APBN, dari Mana?

- Pewarta

Rabu, 3 Juni 2020 - 03:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Adilmakmur.co.id, Jakarta – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meluruskan isu dana talangan yang digelontorkan pemerintah untuk menghadapi pagebluk COVID-19 kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Dana tersebut bukan berasal dari anggaran pendapatan dan belanja nasional (APBN). Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menegaskan, pemerintah dalam hal ini hanya sebagai penjamin bukan pemberi dana talangan. Ia menegaskan, perusahaan lah yang harus mencari dana. “Pemerintah hanya menjadi penjamin, dana didapat dari Garuda Indonesia. Dari mana? Bisa dari mana-mana, bisa dari bank, permodalan, dan sebagainya. Tapi itu bukan dana APBN. Perlu diluruskan, bahwa dana talangan bukan APBN,” ujar Arya, dalam video conference bersama wartawan, Selasa (2/6/2020). Arya mengatakan, pemerintah tidak mengeluarkan anggaran sepeserpun untuk memberikan dana talangan sebesar Rp8,5 triliun kepada Garuda Indonesia. Sebab, Penyertaan Modal Negara (PMN) dari pemerintah diperuntukan hanya untuk perusahaan BUMN yang 100 persen sahamnya dimiliki oleh pemerintah. Dana talangan ini diberitakan akan digunakan Garuda Indonesia untuk membayar utang sukuk global dengan nilai penerbitan sebesar 496,84 juta dolar Amerika Serikat (AS) yang jatuh tempo pada 3 Juni. “Garuda Indonesia 60 persen kan dimiliki oleh pemerintah. Sisanya kan dimiliki swasta dan sebagainya. Berarti tidak boleh dana pemerintah masuk ke Garuda Indonesia. Jadi kalau dikatakan ada dana pemerintah itu dipakai untuk bayar utang, tidak benar karena memang tidak bisa masuk,” tuturnya. Arya mengatakan, meski bukan pemberi dana, tetapi pemerintah dapat menjadi penjamin Garuda Indonesia untuk mencari pinjaman. Ia berujar, bahwa kapan dana talangan ini cair sangat tergantung pada Garuda Indonesia dalam mencari pinjaman. Lebih lanjut, Arya menegaskan, bahwa dana talangan ini nominalnya bukan ditentukan oleh pemerintah tetapi oleh perusahaan tersebut dalam hal ini Garuda Indonesia. (*/voi)

Berita Terkait

Begini Tanggapan Bos Apple Saat Presiden Jokowi Minta Bangun Pabrik Manufaktur Apple di Indonesia
Akibatkan Lonjakan Harga Minyak, Penurunan Nilai Tukar dan Indeks Harga Saham, Eskalasi Geopolitik Iran – Israel
Sempat Tembus Rp16.000/ Dolar AS, BI Beber Sejumlah Upaya untuk Jaga Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah
Tim Gabungan Berhasil Temukan 20 Korban dalam Insiden Tanah Longsor Tana Toraja, Sulawesi Selatan
BI Ungkap Alasan Posisi Cadangan Devisa Turun, Termasuk Ketidakpastian Pasar Keuangan Global
Beli Gabah Petani Rp6.000 per Kg, Badan Pangan Nasional Bererlakukan Fleksibilitas Perum Bulog
OJK Sanksi Administratif Terhadap 20 Perusahaan Pembiayaan, 6 Modal Ventura, dan 10 Peer Lending
Diskusi Perlindungan Konsumen: PROPAMI dan OJK Bahas Langkah-langkah Kolaboratif
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 18 April 2024 - 09:02 WIB

Begini Tanggapan Bos Apple Saat Presiden Jokowi Minta Bangun Pabrik Manufaktur Apple di Indonesia

Rabu, 17 April 2024 - 09:31 WIB

Akibatkan Lonjakan Harga Minyak, Penurunan Nilai Tukar dan Indeks Harga Saham, Eskalasi Geopolitik Iran – Israel

Rabu, 17 April 2024 - 08:32 WIB

Sempat Tembus Rp16.000/ Dolar AS, BI Beber Sejumlah Upaya untuk Jaga Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah

Sabtu, 6 April 2024 - 11:40 WIB

BI Ungkap Alasan Posisi Cadangan Devisa Turun, Termasuk Ketidakpastian Pasar Keuangan Global

Rabu, 3 April 2024 - 10:20 WIB

Beli Gabah Petani Rp6.000 per Kg, Badan Pangan Nasional Bererlakukan Fleksibilitas Perum Bulog

Rabu, 3 April 2024 - 09:05 WIB

OJK Sanksi Administratif Terhadap 20 Perusahaan Pembiayaan, 6 Modal Ventura, dan 10 Peer Lending

Selasa, 5 Maret 2024 - 22:08 WIB

Diskusi Perlindungan Konsumen: PROPAMI dan OJK Bahas Langkah-langkah Kolaboratif

Selasa, 5 Maret 2024 - 16:51 WIB

Calon Presiden Prabowo Subianto Ingin Pemerintahannya Fokus ke Lapangan Kerja dan Efisiensu

Berita Terbaru