CEO Afjets Properti Sdn Bhd, Amrul Nizar Anuar mengemukakan hal itu usai menandatangani kerja sama dengan Presiden Hyosung, Toshiyuki Hasegawa, dan CEO Tocoo Corporation Kazuya Nakamura di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (10/12/2019).
“Penandatanganan MoU untuk langkah permulaan selanjutnya akan menandatangani kontrak untuk pembangkit listrik di Jepang, Korea Selatan, dan Italia,” katanya.
Amrul berharap melalui kerja sama tersebut bisa memajukan perusahaan sawit, meningkatkan kesejahteraan lingkungan, dan bisa melangkah untuk dunia yang lebih baik.
Baca Juga:
Sosialisasi Kebijakan Sertifikasi oleh BNSP Berjalan Sukses
Menangkan Pilkada 2024, Sejumlah Pers Daerah dari Pulau Sumatera hingga Pulau Papua Siap Kolaborasi
“Pengiriman bahan bakar minyak sawit ini baru pertama kali dilakukan, karena untuk mengenalkan minyak sawit dalam bidang energi listrik bukan perkara yang mudah. Untuk sawit yang baik bagi lingkungan di Jepang diperlukan 100 persen liquid biomass,” katanya.
Amrul mengatakan penggunaan bahan bakar sawit di Jepang masih tahap uji coba. “Baru percobaan, tahun depan akan lebih aktif dan komersial,” katanya.
Ia mengatakan kontrak transaksi untuk 20 tahun pertama senilai 2 miliar dolar AS, sedangkan untuk semua pembangkit listrik sebanyak 20 miliar dolar AS.
“Bahan mentah diambil dari perusahaan-perusahaan sawit Malaysia. Juga akan mengambil dari negara tetangga seperti Indonesia dan Thailand,” katanya.
Baca Juga:
Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa, Sekjen DPR Indra Iskandar Penuhi Panggilan KPK
Penuhi Undangan Mohamed bin Zayed, Prabowo – Gibran Disambut Jajaran Petinggi Pemerintahan UEA
Sekjen Gerindra Sebut Kekuasaan Prabowo Subianto Alat untuk Membela Wong Cilik
Tentang rencana pengambilan minyak sawit dari Indonesia, ia mengatakan telah berbicara dengan perusahaan-perusahaan sawit kecil di Kalimantan.
“Kami mengumumkan kalau ada perusahaan sawit besar Indonesia yang ingin bekerja sama dengan perusahaan kami,” katanya. (gus)