“Anggaran perawatan sekitar Rp200 miliar per tahun, itu digunakan untuk pembelian suku cadang juga pengerjaan penggantian suku cadang bagi 1.100 kereta,” kata Direktur Utama KCI Wiwik Widayanti di Depo KRL Depok, Kamis (21/11/2019).
Wiwik mengatakan pihaknya juga terus melakukan pengembangan di fasilitas perawatan dengan pembelian mesin penunjang hingga melakukan perpanjangan jalur perawatan agar bisa digunakan untuk kereta stamformasi (SF) 12.
“Jadi tidak perlu dipotong untuk perawatan karena bisa masuk semua,” katanya.
Baca Juga:
Inilah Reaksi yang Dilakukan Jepang Setelah Tahu Indonesia Mampu 3 Kali Tanam Padi dalam Setahun
Beginilah 5 Jalan yang Dilakukan Press Release untuk Lakukan Perbaikan Citra dan Pulihkan Nama Baik
KPK Sita 26 Kendaraaan dalam Kasus Korupsi pada Bank BJB, Termasuk 2 Kendaraan Ridwan Kamil
Direktur Teknik KCI Saridal mengungkapkan pembelian dan penggantian suku cadang meliputi roda, blok rem hingga pantograf yang didatangkan langsung dari Jepang.
Ia menjelaskan karena unit kereta merupakan armada bekas dari Jepang maka suku cadangnya dijamin akan terus disediakan oleh mitra mereka yakni JR East Japan.
“Ada jaminan disuplai dari sana. Jadi walaupun bekas, tapi jaminan suku cadangnya tidak terhenti. Kalau berhenti kami tidak bisa operasi,” katanya.
Meski semuanya diimpor, Saridal berharap ke depan ketersediaan suku cadang bisa dipenuhi dari dalam negeri.
Baca Juga:
Kejagung Ungkap Kasus Perintangan Penyidikan oleh 2 Advokat dan Direktur JakTV Lewat Narasi Negatif
Inti dari Pembentukan Kopdes Merah Putih adalah Musyawarah Desa Khusus yang Libatkan Semua Elemen
“Ke depan saya mengharapkan 50 persen suku cadang yang bisa produk dalam negeri,” katanya.
KCI memiliki tiga depo besar, yakni Depo Depok, Depo Bukit Duri, dan Depo Bogor yang bisa digunakan untuk melakukan perawatan harian, bulanan, hingga tahunan. Depo Depok seluas 26 hektare bahkan diklaim menjadi salah satu depo kereta terbesar di Asia Tenggara. (aij)