Wapres Sebut Ricuh Papua Perlu Klarifikasi dan Keterbukaan Informasi

- Pewarta

Selasa, 20 Agustus 2019 - 03:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Adilmakmur.co.id, Jakarta – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan kericuhan yang terjadi di Papua merupakan konflik sebab-akibat yang berawal dari kejadian di Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur, sehingga perlu klarifikasi dan permintaan maaf dari pihak terkait.

“Apa yang terjadi di Surabaya, di Malang, itu tentunya perlu dijelaskan dengan terbuka, diklarifikasi. Karena apa yang saya lihat itu, masyarakat Papua hanya minta klarifikasi dan minta maaf,” kata Wapres JK usai membuka Simposium Cendekia Kelas Dunia di Kantor Wapres Jakarta, Senin (19/8/2019).

Klarifikasi dari semua pihak yang terlibat dalam konflik tersebut harus dilakukan secara terbuka dan tanpa diprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan khususnya di media sosial.

“Yang terjadi kemarin di Surabaya itu jelaskan saja secara terbuka apa yang terjadi. Kita kan hanya mendapat informasi, tapi informasi itu harus dilihat secara betul,” tambahnya.

Wapres menegaskan insiden di Surabaya dan Malang harus dijelaskan secara rinci akar masalahnya dan pihak yang terbukti bersalah dalam peristiwa tersebut harus meminta maaf.

Berdasarkan keterangan polisi, kericuhan di Papua berawal dari adanya pengepungan terhadap asrama mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang pada Jumat (16/8/2019), kata Wapres.

“Kan itu sebab-akibat saja. (Pengepungan) Itu tentu ada sebabnya lagi. Nah, apa sebab itu terjadi? Jadi, semua terbukalah, apa sebabnya, apakah benar ada yang bicara ada yang membuang Bendera Merah Putih di selokan? Apa benar itu, ini juga harus semua terbuka,” tegasnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto menyebut aksi di Papua dan Papua Barat dipicu oleh pernyataan negatif dari sejumlah oknum terkait pelecehan Bendera Merah Putih di Jawa Timur.

Di Papua Barat, massa memblokade beberapa ruas jalan utama di Manokwari, dengan membakar ban hingga membuat arus transportasi di daerah itu lumpuh. Sementara di Papua, ribuan warga berjalan kaki menuju Kantor Gubernur Dok II Jayapura untuk menemui Gubernur Papua Lukas Enembe. Aksi itu menyebabkan jalan utama macet dan pertokoan tutup. (fra)

Berita Terkait

Akhirnya Prabowo Subianto Bertemu dengan Megawati Soekarno Putri, Silaturahmi Idul Fitri 2,5 Jam
Tak Sebut Nama Gibran Rakabuming Raka, Presiden Prabowo Subianto Beri Kode Soal Calon Presiden ke 9
Mensesneg Terima Aspirasi Mahasiwa: Pemerintah Perjuangkan Pendidikan yang Terjangkau
Presiden Prabowo Subianto Beri Tanggapan Terkait Tuntutan Unjuk Rasa Mahasiswa di Kawasan Patung Kuda
Prabowo Subianto di Depan Jokowi Ungkap Dirinya Malu Maju Lagi Kalau Kecewakan Kepercayaan Rakyat
Partai Gerindra Dukung Ketua Umum Prabowo Subianto untuk Calonkan Diri Lagi Sebagai Presiden pada 2029
Megawati Ulang Tahun, Beri Potongan Tumpeng ke Guntur, Boediono, Mahfud MD, dan Ganjar Pranowo
Gibran Rakabuming Raka Batal Hadiri Puncak HUT Ke-65 Ormas MKGR, Ini Penjelasan Ketua Umum Golkar

Berita Terkait

Selasa, 8 April 2025 - 13:34 WIB

Akhirnya Prabowo Subianto Bertemu dengan Megawati Soekarno Putri, Silaturahmi Idul Fitri 2,5 Jam

Rabu, 26 Februari 2025 - 10:54 WIB

Tak Sebut Nama Gibran Rakabuming Raka, Presiden Prabowo Subianto Beri Kode Soal Calon Presiden ke 9

Sabtu, 22 Februari 2025 - 07:29 WIB

Mensesneg Terima Aspirasi Mahasiwa: Pemerintah Perjuangkan Pendidikan yang Terjangkau

Rabu, 19 Februari 2025 - 13:45 WIB

Presiden Prabowo Subianto Beri Tanggapan Terkait Tuntutan Unjuk Rasa Mahasiswa di Kawasan Patung Kuda

Minggu, 16 Februari 2025 - 10:58 WIB

Prabowo Subianto di Depan Jokowi Ungkap Dirinya Malu Maju Lagi Kalau Kecewakan Kepercayaan Rakyat

Berita Terbaru