Wapres Minta Bank Mandiri Turunkan Bunga

- Pewarta

Rabu, 7 Agustus 2019 - 09:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Adilmakmur.co.id, Jakarta – Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Bank Mandiri menurunkan bunga deposito secara bertahap supaya dapat meningkatkan minat investasi dan masyarakat tidak hanya menyimpan uangnya di bank.

“Saya yakin dengan kondisi ini tentu ‘customer’ daripada Mandiri tentu mempunyai potensi investasi yang lebih tinggi. Salah satunya ialah kita minta menurunkan secara bertahap bunga, baik bunga deposito, bunga bank sentral dan juga bunga pinjaman,” kata Wapres saat menjadi pembicara kunci pada Seminar Market Outlook Bank Mandiri di Hotel Ritz Carlton Pacific Place Jakarta, Rabu (7/8/2019).

Wapres menjelaskan dengan inflasi saat ini sekitar 3,5 persen, seharusnya bunga deposito dan bunga pinjaman tidak boleh lebih dari lima persen.

Apabila bunga deposito di atas lima persen, perekonomian tidak berjalan dengan baik karena bank tidak hidup dari besarnya bunga melainkan dari tingginya pertumbuhan ekonomi, jelasnya.

“Jadi teori sederhana ekonomi, kalau bunga rendah, inflasi tinggi. Jadi kalau bunga tinggi, bagaimana orang investasi? Padahal ujung pertumbuhan ekonomi adalah investasi,” tambahnya.

JK mengatakan kesalahan utama penyebab krisis ekonomi pada 1998 adalah pelaku ekonomi dan perbankan mengaitkan antara inflasi dengan bunga sehingga naiknya inflasi dibarengi dengan kenaikan bunga.

“Begitu inflasi 60 persen, bunga pinjaman 75 persen, akhirnya bangkrut negeri ini. Dan semua kebangkrutan itu dibayar oleh negara. Juga sering kesalahan perbankan adalah selalu menghubungkan dengan The Fed. Padahal tidak ada hubungannya The Fed dengan Indonesia karena rupiah tidak ke mana-mana,” jelasnya.

Oleh karena itu, agar tidak terulang kesalahan serupa seperti pada krisis 1998, Wapres meminta perbankan untuk menurunkan secara bertahap bunga deposito dan bunga pinjaman kredit.

“Satu-satunya cara untuk menaikkan investasi ya turunkan bunga deposito. Kalau bunga deposito naik, orang senang saja makan dari bunga,” ujarnya.

Seminar Market Outlook Bank Mandiri diikuti oleh nasabah prioritas atau high net worth individuals (HNWI) untuk membahas mengenai iklim investasi terkini dalam menghadapi era revolusi industri 4.0.

Nasabah HNWI Bank Mandiri saat ini tercatat lebih dari 55.000 orang dengan nilai total dana kelolaan sebesar Rp205,3 triliun, meningkat 6,75 persen dibandingkan akhir Juni 2018.

Hadir dalam acara itu Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman Arif Arianto dan Direktur Bisnis dan Jaringan Hery Gunardi. (fra)

Berita Terkait

Begini Tanggapan Bos Apple Saat Presiden Jokowi Minta Bangun Pabrik Manufaktur Apple di Indonesia
Akibatkan Lonjakan Harga Minyak, Penurunan Nilai Tukar dan Indeks Harga Saham, Eskalasi Geopolitik Iran – Israel
Sempat Tembus Rp16.000/ Dolar AS, BI Beber Sejumlah Upaya untuk Jaga Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah
Tim Gabungan Berhasil Temukan 20 Korban dalam Insiden Tanah Longsor Tana Toraja, Sulawesi Selatan
BI Ungkap Alasan Posisi Cadangan Devisa Turun, Termasuk Ketidakpastian Pasar Keuangan Global
Beli Gabah Petani Rp6.000 per Kg, Badan Pangan Nasional Bererlakukan Fleksibilitas Perum Bulog
OJK Sanksi Administratif Terhadap 20 Perusahaan Pembiayaan, 6 Modal Ventura, dan 10 Peer Lending
Diskusi Perlindungan Konsumen: PROPAMI dan OJK Bahas Langkah-langkah Kolaboratif
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 18 April 2024 - 09:02 WIB

Begini Tanggapan Bos Apple Saat Presiden Jokowi Minta Bangun Pabrik Manufaktur Apple di Indonesia

Rabu, 17 April 2024 - 09:31 WIB

Akibatkan Lonjakan Harga Minyak, Penurunan Nilai Tukar dan Indeks Harga Saham, Eskalasi Geopolitik Iran – Israel

Rabu, 17 April 2024 - 08:32 WIB

Sempat Tembus Rp16.000/ Dolar AS, BI Beber Sejumlah Upaya untuk Jaga Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah

Sabtu, 6 April 2024 - 11:40 WIB

BI Ungkap Alasan Posisi Cadangan Devisa Turun, Termasuk Ketidakpastian Pasar Keuangan Global

Rabu, 3 April 2024 - 10:20 WIB

Beli Gabah Petani Rp6.000 per Kg, Badan Pangan Nasional Bererlakukan Fleksibilitas Perum Bulog

Rabu, 3 April 2024 - 09:05 WIB

OJK Sanksi Administratif Terhadap 20 Perusahaan Pembiayaan, 6 Modal Ventura, dan 10 Peer Lending

Selasa, 5 Maret 2024 - 22:08 WIB

Diskusi Perlindungan Konsumen: PROPAMI dan OJK Bahas Langkah-langkah Kolaboratif

Selasa, 5 Maret 2024 - 16:51 WIB

Calon Presiden Prabowo Subianto Ingin Pemerintahannya Fokus ke Lapangan Kerja dan Efisiensu

Berita Terbaru