Pengamat : Kursi Ketua MPR saat Ini Adalah “Kursi Panas”

- Pewarta

Senin, 5 Agustus 2019 - 07:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Adilmakmur.co.id, Jakarta – Pengamat Politik Ade Reza Hariyadi menilai bahwa kursi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) saat ini diibaratkan sebagai “kursi panas”, karena dinilai merupakan posisi yang strategis bagi para politikus sehingga banyak diperebutkan di kalangan partai politik.

“Kursi Ketua MPR bisa menjadi salah satu posisi politik yang strategis, terutama dalam rangka figur-figur yang berkepentingan untuk membangun popularitas dan image politik yang penting bagi persaingan di 2024. Jadi ini yang menyebabkan kursi Ketua MPR jadi ‘kursi panas’,” kata Ade saat ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (3/8/2019).

Alasan lain yang dikemukakan Ade adalah bagaimana komposisi kursi pimpinan MPR berbeda dengan DPR yang pimpinannya merupakan partai pemenang pemilu dan komposisinya sudah diatur oleh undang-undang.

“Kalau MPR kan tergantung konsensus diantara partai-partai. Sehingga terbuka ruang kompetisi politik yg berbeda dengan penyusunan komposisi di DPR. Jadi wajar kalau isu ketua MPR jadi cukup panas,” jelasnya.

Menanggapi tanggapan Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) MPR RI Muhammad Arwani Thomafi pada (2/8/2019) yang menilai bahwa perebutan kursi pimpinan MPR yang sarat dengan kepentingan politik praktis Ade memiliki pandangan lain.

Menurutnya, tanggapan dari Arwani tersebut ia rasa wajar lantaran anggota dari MPR terdiri dari anggota DPR dan DPD.

“Tidak ada masalah, karena anggota MPR adalah DPR dan DPD. Anggotanya adalah orang-orang yang sama. Yang membedakan adalah kewenangannya. Jadi kalau pun menaruh perhatian terhadap isu-isu politik yang juga menjadi konsumsi DPR dan DPD, saya kira jadi gak masalah,” jelas Ade.

Namun, ia juga mengatakan bahwa MPR sejatinya adalah sebuah representasi dari sifat-sifat kenegaraan, sehingga penting bagi MPR untuk menunjukkan karakter tersebut alih-alih mengambil keputusan politik seperti halnya di DPR.

“Tapi kalau kemudian MPR memproses dan mengambil keputusan politik seperti halnya di DPR, saya kira ini tidak dalam domain MPR,” ujar Ade.

“MPR mestinya lebih menunjukkan karakter dan gaya sebagai representasi daripada sifat-sifat kenegaraan, kenegarawanannya harus dimiliki. Jadi memang sebaiknya tidak terlalu mencampuri urusan-urusan yang terlalu teknis,” tutupnya. (arn)

Berita Terkait

Beginilah 5 Jalan yang Dilakukan Press Release untuk Lakukan Perbaikan Citra dan Pulihkan Nama Baik
Akhirnya Prabowo Subianto Bertemu dengan Megawati Soekarno Putri, Silaturahmi Idul Fitri 2,5 Jam
Tak Sebut Nama Gibran Rakabuming Raka, Presiden Prabowo Subianto Beri Kode Soal Calon Presiden ke 9
Mensesneg Terima Aspirasi Mahasiwa: Pemerintah Perjuangkan Pendidikan yang Terjangkau
Presiden Prabowo Subianto Beri Tanggapan Terkait Tuntutan Unjuk Rasa Mahasiswa di Kawasan Patung Kuda
Prabowo Subianto di Depan Jokowi Ungkap Dirinya Malu Maju Lagi Kalau Kecewakan Kepercayaan Rakyat
Partai Gerindra Dukung Ketua Umum Prabowo Subianto untuk Calonkan Diri Lagi Sebagai Presiden pada 2029
Megawati Ulang Tahun, Beri Potongan Tumpeng ke Guntur, Boediono, Mahfud MD, dan Ganjar Pranowo

Berita Terkait

Senin, 28 April 2025 - 07:17 WIB

Beginilah 5 Jalan yang Dilakukan Press Release untuk Lakukan Perbaikan Citra dan Pulihkan Nama Baik

Selasa, 8 April 2025 - 13:34 WIB

Akhirnya Prabowo Subianto Bertemu dengan Megawati Soekarno Putri, Silaturahmi Idul Fitri 2,5 Jam

Rabu, 26 Februari 2025 - 10:54 WIB

Tak Sebut Nama Gibran Rakabuming Raka, Presiden Prabowo Subianto Beri Kode Soal Calon Presiden ke 9

Sabtu, 22 Februari 2025 - 07:29 WIB

Mensesneg Terima Aspirasi Mahasiwa: Pemerintah Perjuangkan Pendidikan yang Terjangkau

Rabu, 19 Februari 2025 - 13:45 WIB

Presiden Prabowo Subianto Beri Tanggapan Terkait Tuntutan Unjuk Rasa Mahasiswa di Kawasan Patung Kuda

Berita Terbaru