Adilmakmur.co.id, Jakarta – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri berpendapat sulit menyatukan ideologi Gerindra dengan sistem neoliberalisme yang diadopsi pemerintah.
Begitu yang dikatakan Rachmawati saat ditanya apakah Gerindra sebaiknya berkoalisi atau beroposisi, usai pertemuan dengan Prabowo di kediamannya Jalan Jatipadang Raya, Jakarta Selatan, Sabtu (27/7/2019).
“Sekarang ini yang berlangsung adalah neolib kapitalisme. Sedangkan Gerindra mempunyai misi membangun masyarakat adil makmur,” kata Rachma.
Dengan melihat visi misi dan ideologi Gerindra yang demikian, Rachma menyarankan agar Prabowo tetap berada di luar pemerintahan.
Baca Juga:
Pefindo Catatkan Penerbitan Surat Utang Korporasi pada Januari – Maret 2025 Mencapai Rp46,7 Triliun
Respons Menhub Terkait Alasan Turunnya Jumlah Orrang yang Lakukan Perjalanan pada Lebaran 2025
“Karena sulit sekali sebetulnya memadukan (ideologi Gerindra dengan neolib),” jelas Rachma.
Namun demikian lain hal jika presiden terpilih Joko Widodo ingin mengadopsi nilai dan program Gerindra.
“Ya monggo aja. Dari awal kita sudah menyatakan bagaimana kondisi ekonomi, kondisi perpolitikan kita. Dan mereka (pemerintah) pasti tahu keadaannya bagaimana. Nah kalau mau menyelamatkan bangsa ini, mari,” demikian Rachma. (*)