Adilmakmur.co.id, Jakarta – Ada sebuah nilai yang diperjuangkan dalam setiap pertarungan politik. Di mana, petarung wajib menjaga kredibilitasnya pada nilai-nilai tersebut.
Begitu tegas Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera saat berbicara di Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (9/7/2019) malam.
Atas alasan itu, dia menilai bahwa sepatutnya partai-partai pendukung pasangan 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berada di luar lingkaran koalisi Jokowi-Maruf Amin untuk lima tahun mendatang.
“Secara etika dan logikanya, kita mengambil posisi tidak di dalam pemerintahan atau oposisi,” tegasnya.
Baca Juga:
Inilah Reaksi yang Dilakukan Jepang Setelah Tahu Indonesia Mampu 3 Kali Tanam Padi dalam Setahun
Beginilah 5 Jalan yang Dilakukan Press Release untuk Lakukan Perbaikan Citra dan Pulihkan Nama Baik
KPK Sita 26 Kendaraaan dalam Kasus Korupsi pada Bank BJB, Termasuk 2 Kendaraan Ridwan Kamil
Selain menjaga nilai perjuangan, juga untuk memastikan proses check and balances di iklim demokrasi tetap terjadi.
Meski demikian, Mardani mengakui bahwa semua partai pendukung 02 belum menentukan sikap, termasuk PKS. Ada mekanisme masing-masing dalam menentukan posisi lima tahun mendatang.
Di PKS, keputusan itu harus diambil melalui forum musyawarah majelis syuro.
“Tetapi aspirasi konstituen PKS, termasuk saya pribadi, ingin konsisten di oposisi. Belakangan saya menggagas hashtag, #KamiOposisi,” tegasnya.
Baca Juga:
Kejagung Ungkap Kasus Perintangan Penyidikan oleh 2 Advokat dan Direktur JakTV Lewat Narasi Negatif
Inti dari Pembentukan Kopdes Merah Putih adalah Musyawarah Desa Khusus yang Libatkan Semua Elemen
“Di luar maupun di dalam merupakan bagian kecintaan pada negeri ini,” pungkas Mardani. (*)