Adimakmur.co.id, Jakarta – Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Moeldoko dinilai seolah membuka luka lama dengan pernyataannya baru-baru ini.
Mantan Panglima TNI itu menyatakan, rekonsiliasi antara kubu Joko Widodo dengan Prabowo Subianto sudah tak menjadi prioritas karena situasi masyarakat kini kondusif. Alasan dia, masih banyak masalah Indonesia yang perlu ditangani selain rekonsiliasi.
Menanggapi pernyataan Moeldoko tersebut, Ketua DPP PAN, Yandri Susanto merasa heran.
“Saya juga kaget, itu (rekonsiliasi) seolah-olah tidak perlu,” ujar Yandri di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Senin (8/7/2019).
Baca Juga:
Inilah Reaksi yang Dilakukan Jepang Setelah Tahu Indonesia Mampu 3 Kali Tanam Padi dalam Setahun
Beginilah 5 Jalan yang Dilakukan Press Release untuk Lakukan Perbaikan Citra dan Pulihkan Nama Baik
KPK Sita 26 Kendaraaan dalam Kasus Korupsi pada Bank BJB, Termasuk 2 Kendaraan Ridwan Kamil
Menurut Yandri, Moeldoko harus bisa memahami kapasitas dirinya ketika berbicara seperti itu. Pasalnya, dia merupakan orang terdekat dengan Presiden Joko Widodo.
Sementara, Jokowi sendiri yang secara terbuka mengajak Prabowo-Sandi bersama-sama untuk membangun Indonesia sebagai negara yang maju, adil, dan makmur.
“Dalam situasi saat ini memang komentar-komentar yang dikeluarkan oleh pihak Istana seharusnya memang yang menyejukkan ya, apalagi itu dari Kepala Staf Kepresidenan,” jelasnya.
Jika akhirnya tidak terjadi pertemuan antara Jokowi-Prabowo, lanjut Yandri, bukan berarti Moeldoko boleh melontarkan komentar sinis.
Baca Juga:
Kejagung Ungkap Kasus Perintangan Penyidikan oleh 2 Advokat dan Direktur JakTV Lewat Narasi Negatif
Inti dari Pembentukan Kopdes Merah Putih adalah Musyawarah Desa Khusus yang Libatkan Semua Elemen
“Kalaupun tidak ada pertemuan, tetaplah berkomentar yang positif dari pihak istana,” imbuh anggota Komisi III DPR ini. (*)