Bank Dunia : Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2019 Turun Jadi 5,1 Persen

- Pewarta

Selasa, 2 Juli 2019 - 03:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Adilmakmur.co.id, Jakarta – Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 menurun menjadi 5,1 persen akibat gejolak global yang menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara lain.

“Karena kondisi eksternal yang kurang baik, pertumbuhan ekonomi diperkirakan turun menjadi 5,1 persen pada 2019,” kata Ekonom Utama Bank Dunia di Indonesia, Frederico Gil Sander, dalam pemaparannya di acara peluncuran The June 2019 edition of the Indonesia Economic Quarterly di Jakarta, Senin (1/7/2019).

Angka tersebut, yang didasarkan pada catatan Produk Domestik Bruto (PDB), menunjukkan penurunan 0,1 persen jika dibandingkan dengan PDB sebesar 5,2 persen pada 2018.

Sedangkan pada 2020, pertumbuhan ekonomi akan kembali pulih, atau naik 0,1 persen menjadi 5,2 persen.

Lebih lanjut, Sander menyebutkan percepatan yang cukup sedang pada konsumsi swasta diperkirakan akan terus berlanjut, sementara inflasi masih rendah sedangkan pasar tenaga kerja masih menguat.

Sementara itu, posisi fiskal juga diperkirakan meningkat sehingga memungkinkan pemerintah untuk meningkatkan investasi pada sejumlah proyek infrastruktur dan memulai kembali upaya rekonstruksi pascabencana.

Meski melambat, pertumbuhan investasi diperkirakan akan terus menguat, khususnya setelah periode pemilu, sementara ketidakpastian yang diakibatkan oleh situasi politik juga berkurang, sedangkan sentimen bisnis terhadap program reformasi yang diusulkan pemerintah semakin optimistis, tambahnya.

Di tengah situasi global yang kurang baik, pertumbuhan ekspor diperkirakan melemah.

Sementara pertumbuhan impor juga diperkirakan melemah sejalan dengan melambatnya pertumbuhan investasi.

Sementara itu, kebijakan pemerintah untuk membatasi impor diperkiraan akan terus diberlakukan.

Mengingat adanya pelemahan pada nilai ekspor dan impor, sektor eksternal akan memberikan kontribusi cukup sedang terhadap pertumbuhan pendapatan total tahun ini dan tahun mendatang. (*)

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Berita Terkait

Sultan Brunei Darussalam dan Perdana Menteri Thailand Temui Presiden Tiongkok Xi Jinping di Beijing
Mantan Presiden AS Bill Clinton Dirawat di Georgetown University Medical Center di Washington, Alami Demam
Presiden Suriah Bashar al-Assaddan dan Anggota Keluarganya Dikabarkan Telah Tiba di Moskow
Di Hadapan Pimpinan Negara G20, Presiden Prabowo Subianto Kembali Suarakan Perdamaian Palestina
Jelang Pemungutan Suara, Capres Donald Trump Gugat CBS dan Ajukan Keluhan ke Washington Post
Seorang WNI Meninggal Dunia di Kawasan Jashore, Imbas Kerusuhan yang Terjadi di Negara Bangladesh
FBI Sebut Tersangka Penembak Donald Trump Telah Terpantau Lebih dari Satu Jam Sebelum Kejadian
Maju dalam Pilpres Amerika Serikat, Donald Trump Ungkap Alasan Tunjuk JD Vance Sebagai Wapres

Berita Terkait

Sabtu, 8 Februari 2025 - 13:58 WIB

Sultan Brunei Darussalam dan Perdana Menteri Thailand Temui Presiden Tiongkok Xi Jinping di Beijing

Selasa, 24 Desember 2024 - 13:55 WIB

Mantan Presiden AS Bill Clinton Dirawat di Georgetown University Medical Center di Washington, Alami Demam

Selasa, 10 Desember 2024 - 07:29 WIB

Presiden Suriah Bashar al-Assaddan dan Anggota Keluarganya Dikabarkan Telah Tiba di Moskow

Rabu, 20 November 2024 - 08:49 WIB

Di Hadapan Pimpinan Negara G20, Presiden Prabowo Subianto Kembali Suarakan Perdamaian Palestina

Rabu, 6 November 2024 - 08:22 WIB

Jelang Pemungutan Suara, Capres Donald Trump Gugat CBS dan Ajukan Keluhan ke Washington Post

Berita Terbaru