Adilmakmur.co.id, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang orang-orang terkaya seantero negeri ke Istana Kepresidenan pada Selasa (25/6/2019) sore. Diantara taipan tahir itu ialah bos Djarum Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono, Chairul Tanjung sebagai bos CT Corp, Gandi Sulistyo yang menjabat sebagai managing director Sinarmas, Peter Sondakh sebagai bos Rajawali Corpora, Hary Tanoesoedibjo dari MNC, dan Dato’ Sri Tahir sebagai bos Mayapada Group.
Mengacu pada daftar orang terkaya Indonesia 2018 yang dirilis oleh majalah ekonomi Forbes  dari Amerika Serikat, Hartono bersaudara adalah orang paling tahir sejagad Indonesia dengan harta sebesar 35 miliar dolar AS, Eka Tjipta Wijaya pendiri grup Sinarmas yang diwakili Gandi Sulistiyo memiliki harta 8,6 miliar dolar AS, dan Dato’ Sri Tahir memiliki kekayaan 4,5 miliar dolar AS.
Chairul Tanjung memiliki kekayaan 3,5 miliar dolar AS, Peter Sondakh memiliki kekayaan 1,7 miliar dolar AS, dan Hary Tanoesoedibjo memiliki kekayaan 980 juta dolar AS.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi didampingi Menteri Perencanan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dan Menko Perekonomian Darmin Nasution. Pertemuan berlangsung tertutup sejak pukul 15.00 WIB hingga sekitar pukul 16.00 WIB.
Baca Juga:
Inilah Reaksi yang Dilakukan Jepang Setelah Tahu Indonesia Mampu 3 Kali Tanam Padi dalam Setahun
Beginilah 5 Jalan yang Dilakukan Press Release untuk Lakukan Perbaikan Citra dan Pulihkan Nama Baik
KPK Sita 26 Kendaraaan dalam Kasus Korupsi pada Bank BJB, Termasuk 2 Kendaraan Ridwan Kamil
Undangan kemarin menjadi yang ketiga dalam bulan ini para pengusaha diundang Jokowi ke Istana Kepresidenan. Pada 13 Juni lalu, Presiden mengundang pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).
Jokowi mengatakan, saat itu ia ingin mendapat masukan dari para pelaku usaha terkait kinerja perdagangan nasional yang terus mengalami defisit dalam beberapa tahun belakangan serta pertumbuhan investasi yang melambat.
Sehari sebelumnya, Jokowi juga mengundang pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) serta Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) ke Istana. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi meminta Kadin dan Hipmi memanfaatkan peluang perang dagang yang terjadi di pasar global saat ini.
Dato’ Sri Tahir, pendiri Mayapada Group, menyebutkan Presiden Jokowi secara khusus mengundang para pengusaha untuk membahas rencana pengembangan hotel di beberapa lokasi yang disebut “10 Bali Baruâ€.
Baca Juga:
Kejagung Ungkap Kasus Perintangan Penyidikan oleh 2 Advokat dan Direktur JakTV Lewat Narasi Negatif
Inti dari Pembentukan Kopdes Merah Putih adalah Musyawarah Desa Khusus yang Libatkan Semua Elemen
Lokasi-lokasi tersebut adalah Danau Toba di Sumatra Utara, Tanjung Kelayang di Bangka Belitung, Tanjung Lesung di Banten, Pulau Seribu di Jakarta, Candi Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di NTB, Gunung Bromo di Jawa Timur, Wakatobi di Sulteng, Labuan Bajo di NTT, dan Morotai di Maluku Utara.
“Presiden minta supaya para pengusaha hotel ini bisa membuka hotel di 10 lokasi baru, khususnya NTB. Karena NTB sudah dipersiapkan infrastrukturnya, airport akan diperbesar. Jadi, Bapak Presiden meminta supaya partisipasi dari pengusaha hotel untuk segera membuka hotelnya supaya ramai,” kata Tahir di Istana Negara, Selasa (25/6/2019).
Tahir menyebut, para pengusaha yang hadir ke Istana menyambut positif permintaan Presiden Jokowi untuk membangun hotel di 10 titik baru tersebut. Menurut dia, tindak lanjut pertemuan sore ini adalah perencanaan pembangunan hotel yang akan dilakukan dalam waktu dekat. (*)