Adilmakmur.co.id, Jakarta – Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie turut berduka cita yang mendalam, atas jatuhnya korban luka maupun meninggal dunia, dalam aksi 22 Mei.
“Semoga diampuni dosanya dan mendapatkan tempat yang baik di sisi Allah SWT, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran,” tulis Aburizal dalam akun Instagramnya aburizalbakrie.id yang dikutip VIVA, Kamis, 23 Mei 2019 malam.
ARB, sapaan Aburizal Bakrie, prihatin atas kericuhan yang terjadi dalam aksi 22 Mei tersebut. “Saya prihatin melihat sesama anak bangsa behadap-hadapan sampai akhirnya jatuh korban,” tulisnya.
ARB berharap agar tidak lagi ada korban, dari masyarakat, para demonstran yang ingin menyuarakan aspirasinya, maupun dari aparat kemananan yang tak kenal lelah berusaha menjaga keamanan.
Baca Juga:
Inti dari Pembentukan Kopdes Merah Putih adalah Musyawarah Desa Khusus yang Libatkan Semua Elemen
Pefindo Catatkan Penerbitan Surat Utang Korporasi pada Januari – Maret 2025 Mencapai Rp46,7 Triliun
ARB mengimbau agar semua pihak dapat menahan diri. Apalagi saat ini, bulan suci Ramadan. “Dda dasarnya kita semua ini saudara dan berharap yang terbaik untuk Indonesia tercinta,” tulis ARB.
Sejak diunggah sekitar dua jam lalu hingga sekitar pukul 21.40 WIB, postingan ini disukai 408 netizen. Unggahan ARB mendapat respons beragam dari netizen.
Sebelumnya, Polri akan membentuk tim investigasi untuk mengungkap penyebab kematian korban kerusuhan aksi 21-22 Mei.
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi, Mohammad Iqbal menyebutkan korban korban tewas dari massa perusuh. Bukan massa lainnya yang beribadah atau sedang berdagang. Dari data Polri, ada tujuh orang menjadi korban kerusuhan ini.
Baca Juga:
Respons Menhub Terkait Alasan Turunnya Jumlah Orrang yang Lakukan Perjalanan pada Lebaran 2025
Akhirnya Prabowo Subianto Bertemu dengan Megawati Soekarno Putri, Silaturahmi Idul Fitri 2,5 Jam
Ingin Meluruskan Berita Media yang Negatif dan Tidak Berimbang? Ingin Menangkis Serangan Hoax?
Sementara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan sebanyak 8 orang meninggal dunia usai aksi yang terjadi selama 21-22 Mei 2019. (*)