Adilmakmur.co.id, Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Semmi, Bintang Bayu Saputra, mengatakan bahwa para mahasiswa tidak ingin bangsa ini terpecah belah satu sama lain akibat orang-orang tak bertanggung jawab. Persatuan bangsa lebih penting dari apa pun di tengah panasnya suhu politik. “Kita menginginkan pemilu yang jujur dan adil.
Tapi lebih penting bangsa ini. Kepentingan mahasiswa bukan kepentingan alat politik, kepentingan mahasiswa merupakan kepentingan rakyat Indonesia,” kata Bintang. Atas dasar itu, Semmi menolak gerakan people power dan meminta mahasiswa tidak ikut dalam gerakan tersebut. Bintang menegaskan bahwa perwakilan mahasiswa dari sekitar 50 kampus dan organisasi itu tidak akan terlibat dalam aksi 22 Mei karena tidak berada dalam blok pasangan calon mana pun. Pihak-pihak yang tidak puas diharapkan bisa mengambil jalan konstitusional dengan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi.
“Memberikan pendapat dijamin undang-undang, tapi jangan merusak demokrasi dengan cara-cara yang inkostitusional. Jalan demokrasi yang sesungguhnya yaitu sesuai konstitusi yang ada, itulah yang kami anjurkan,” tegasnya. Meski demikian, Bintang mengaku Semmi akan melakukan aksi untuk menyampaikan mandat rakyat yang poin-poinnya berasal dari hasil simposium. “Kami akan tetap aksi, tetapi bukan yang besok (22 Mei, red) karena sudah dikooptasi paslon. Kami ingi bergerak tapi di luar 01 dan 02. Ini kepentingan rakyat,” tandas Bintang. Dalam simposium tersebut, ada tujuh kesepakatan yang diambil Semmi.
Kesepakatan itu mencakup soal komitmen mahasiswa dan pemuda tetap bersama dalam bangsa, bahasa dan Tanah Air Indonesia. Mereka juga sepakat menghormati keputusan yang ditetapkan konstitusi dan mendorong dilakukannya rekonsiliasi usai pemilu 2019 dan mengajak seluruh elemen masyarakat serta para elite untuk menerima keputusan. Selain itu, mereka menolak segala upaya yang destruktif, mendukung proses demokrasi yang jujur dan adil dan menjunjung tinggi kedaulatan Indonesia. (*)