Adilmakmur.co.id, Jakarta – Calon wakil presiden, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa para guru honor kesejahteraannya harus diperhatikan dan memberikan rasa keadilan.
“Kualitas guru harus kita tingkatkan, tapi sebelumnya kita tingkatkan harus diperhatikan dulu rasa keadilan bagi guru, khususnya guru honorer,” kata Sandiaga di Jakarta Selatan, Jumat (15/3/2019) saat ditanya persiapan materi jelang debat hari Minggu (17/3/2019).
Menurutnya saat ini masih ada kesenjangan pendapatan para guru honorer serta kesejahteraannya.
Materi yang disiapkan dalam debat untuk cawapres tentang pendidikan dikatakannya bahwa pendidikan bukan hanya mendidik anak – anak muda yang cerdas, tapi juga berakhlaktul kharimah memiliki karakter kuat dan budi pekerti.
Baca Juga:
Inti dari Pembentukan Kopdes Merah Putih adalah Musyawarah Desa Khusus yang Libatkan Semua Elemen
Pefindo Catatkan Penerbitan Surat Utang Korporasi pada Januari – Maret 2025 Mencapai Rp46,7 Triliun
“Sehingga semangat bagaimana nanti Indonesia semakin banyak tantangan kompleks, dimana anak mudanya menjunjung tinggi Pancasila, NKRI dan memiliki akhlak yang baik dan bisa bersaing di pasar dunia,” kata Sandiaga.
Dijelaskan dia bahwa masalah pendidikan adalah soal akses dan kualitas pendidikan. Prabowo-Sandiaga mendorong pendidikan yang tuntas dan berkualitas.
“Akan memastikan bahwa kurikulum yang dibawa Prabowo-Sandi ke depan adalah kurikulum yang lebih nyambung sama apa yang dibutuhkan masyarakat khususnya dunia usaha seperti revolusi 4.0,” kata mantan Wagub DKI itu.
menurutnya kurikulum pelajaran tidak hanya menjejali siswa dengan begitu banyak beban pelajaran, sehingga peserta didik dan pendidiknya kerepotan karena terlalu banyak beban kurikulumnya.
Baca Juga:
Respons Menhub Terkait Alasan Turunnya Jumlah Orrang yang Lakukan Perjalanan pada Lebaran 2025
Akhirnya Prabowo Subianto Bertemu dengan Megawati Soekarno Putri, Silaturahmi Idul Fitri 2,5 Jam
Ingin Meluruskan Berita Media yang Negatif dan Tidak Berimbang? Ingin Menangkis Serangan Hoax?
“Kita harus sesuaikan kurikulumnya dengan dunia usaha,” kata Sandiaga. (sus)