Adilmakmur.co.id, Yogyakarta – Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said memberikan apresiasi kepada Universitas Gadjahmada, khususnya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) yang menggelar dialog interaktif membedah visi dan misi Capres dan Cawapres 2019.
“Ini kegiatan positif karena ini bentuk pendidikan politik kepada masyarakat. Dengan begini, kalangan kampus bisa mengkritisi sekaligus memberi masukan-masukan terhadap program kerja yang akan dijalankan para kandidat jika terpilih nanti,” kata Sudirman usai acara dialog membedah visi dan misi Capres dan Cawapres 2019 di Auditorium Fisipol, UGM, Yogyakarta, Rabu (29/1/2019).
Mantan Menteri ESDM ini berharap, kampus-kampus besar lainnya juga mengikuti langkah UGM yang memberi ruang untuk mendiskusikan secara ilmiah visi dan misi capres-cawapres. Menurutnya, sudah seharusnya kampus menjadi tempat untuk menguji visi misi capres-cawapres untuk nantinya disebarkan kepada masyarakat luas.
“Bukan sebaliknya menutup diri, sehingga pikiran-pikiran para kandidat tidak mendapat ujian secara ilmiah dari kalangan terpelajar,” terang Sudirman.
Baca Juga:
Inti dari Pembentukan Kopdes Merah Putih adalah Musyawarah Desa Khusus yang Libatkan Semua Elemen
Pefindo Catatkan Penerbitan Surat Utang Korporasi pada Januari – Maret 2025 Mencapai Rp46,7 Triliun
Sudirman berpendapat, meski tidak dihadiri langsung oleh para kandidat, bedah visi dan misi capres di kampus bisa lebih mengelaborasi pikiran dan program yang ditawarkan kandidat. Pasalnya, kata dia, mereka yang dikirim dalam acara tersebut adalah mereka yang ikut terlibat langsung dalam penyusunan visi dan misi tersebut.
“Dan karena waktunya juga lebih panjang dibanding debat resmi yang digelar penyelenggara Pemilu, tim yang mewakili kandidat bisa menjelaskan lebih rinci program kerja kandidat. Hal ini kan tidak bisa dilakukan di debat resmi, karena waktunya terbatas,” paparnya.
Menurut Sudirman, jika langkah UGM ini diikuti kampus-kampus lain akan membawa dampak yang baik bagi penyelenggaraan Pilpres. Karena selain masyarakat mendapat sosialisai program kerja, juga ada semacam ujian terhadap program itu dari masyarakat ilmiah yakni mahasiswa.
“Semoga langkah UGM ini menginspirasi kampus-kampus lain untuk menyelenggarakan acara serupa, agar semakin banyak masyarakat intelektual yang menguji visi dan misi caperes,” pungkas Sudirman. (ver)