Adilmakmur.co.id, Jakarta – Paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno siap menyongsong tahun baru 2019 dengan model kampanye Pilpres yang lebih produktif. Komitmen untuk tidak menggunakan politik identitas sebagai alat memenangi kontestasi demokrasi juga terus digaungkan Prabowo-Sandi.
Demikian disampaikan Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Irfan Yusuf Hasyim atau akrab disapa Gss Irfan dalam acara refleksi akhir tahun di Jalan Sriwijaya, Jakarta, Senin (31/12/2018).
BACA JUGA : Sandiaga Uno Diamanatkan Bangkitkan Ekonomi Umat oleh Kyai Ini
“Alhamdulillah politik identitas sudah mulai berkurang, setiap saya mendampingi Pak Prabowo dan Bang Sandi ke daerah-daerah, hampir sudah tidak ada lagi. Kita juga berusaha menghindari politik identitas karena kita paham ini bukan pertandingan antara NU dan bukan NU,” kata Gus Irfan.
Baca Juga:
Inti dari Pembentukan Kopdes Merah Putih adalah Musyawarah Desa Khusus yang Libatkan Semua Elemen
Pefindo Catatkan Penerbitan Surat Utang Korporasi pada Januari – Maret 2025 Mencapai Rp46,7 Triliun
Gus Irfan mengatakan, ke depan Prabowo-Sandi akan lebih fokus menyampaikan program-program ekonomi yang akan dilaksanakan bila memenangi Pilpres 2019 nanti. Program-program ekonomi itu, lanjut dia, merupakan jawaban dari persoalan yang dialami masyarakat di tingkat akar rumput, seperti petani, buruh, hingga ibu rumah tangga.
“Ketika kita berkeliling ke daerah-daerah, pasti ada keluhan dari warga, terutama dari petani. Petani banyak menjerit karena pemerintah buka keran impor. Indonesia negara dengan garis pantai terpanjang di dunia, tapi masih impor garam. Bahkan ada beberapa jenis ikan pun yang kita impor dan ini jadi keluhan warga Indonesia yang ada di pedesaan,” kata Gus Irfan.
“Maka kami sampaikan ke masyarakat bahwa dengan Prabowo-Sandiaga jadi presiden dan wakil presiden kita akan berusaha mengurangi impor, khususnya yang bisa diproduksi di Indonesia,” imbuh cucu salah satu pendiri NU ini. (ver)