Adilmakmur.co.id, Bogor — Guru Aput begitu senang mendapatkan kesempatan berbicara dengan Sandiaga Salahudin Uno saat menghadiri acara dialog dengan petani, guru dan pelaku UMKM di Lapangan Loa Ciapus Bogor, Kamis (29/11/2018), para perwakilan ini datang dari Desa Sukaluyu, Ciapus, Ciomas, Sukamakmur, Sukaresmi, Taman sari, Binong, Loah, Sukajaya, Sukamantri, Sukajadi, Pasir Eurih dan Sinar Galih.
Aput mengaku nasibmya sebagai guru honorer sea 16 tahun, harus berjibaku kepala ke bawah dan kaki ke atas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurutnya, pemerintah harus memperhatikan nasib guru seperti dirinya. Dan puluhan ribu atau bahkan ratusan ribu honorer dan K 2 yang senasib dengannya.
BACA JUGA : Ribuan Pekerja Garmen di Sukabumi, Histeris Sambut Sandiaga Uno
“Kalau bisa Pak jangan unur 35 batas umur untuk pengangkatan guru menjadi pegawai negeri. Presiden dan wapres aja batasan umurnya minimal 40 tahun Pak. Tolong ya pak perhatikan nasib kami,” kata guru Madrasah Uswatun Hasanah yang juga mengaku kondisi sekolah tempatnya mengajar sudah rusak sejak dua tahun lalu.
Baca Juga:
Begini Tanggapan Bos Apple Saat Presiden Jokowi Minta Bangun Pabrik Manufaktur Apple di Indonesia
Lain lagi curhat Agus dari desa Suka Makmur. Menurut Agus, Petani sekarang makin sulit untuk bercocok tanam, baik sawah maupun perkebunan, karena debit air dan penguasaan lahan oleh orang-orang kota.
“Air susah pak sekarang. Irigasinya nggak bener. Petani jadi susah. Belum lagi lahan-lahannya makin banyak dikuasi orang, jadi makin susah masuknya. Kami memohon ada perlindungan pada petani Pak,” kata Agus.
.Sandi yang lebih banyak mendengar, mengaku akan menindaklanjuti apa yang dikeluhkn Aput dan Agus.
“Sudah pasti, kami Prabowo dan Sandi akan mencari solusi permanen bagi guru guru honorer. Negara dan bangsa yang maju adalah bangsa yang memuliakan guru. Begitu juga demgan petani. .
Baca Juga:
Sempat Tembus Rp16.000/ Dolar AS, BI Beber Sejumlah Upaya untuk Jaga Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah
Tim Gabungan Berhasil Temukan 20 Korban dalam Insiden Tanah Longsor Tana Toraja, Sulawesi Selatan
Sandi menegaskan, bersama Prabowo dan koalisi Adil makmur, meraka akan fookis pada ekonomi. Deregulasi ekonomi yang benar-benar beepihak kepada rakyat kecil dan menengah.
“In Shaa Allah jika kami diberikan kepercayaan menjadi pelayan masyarakat Indonesia, harga-harha terjangkau dan stabil juga penciptaan dan penyediaan lapangan kerja. Kami ingin melakukan tiga swasembada, yakni Swaswmbada Pangan, Swasembada Enerji dan air. (ver)