Adilmakmur.co.id, Jakarta – Kepala Media Center Prabowo-Sandi, Ariseno Ridhwan menyayangkan salah kutip yang dilakukan salah satu media nasional saat Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto berpidato pada acara Indonesia Economic Forum, Rabu 21 November 2018 kemarin.
Ariseno menjelaskan, dalam pidatonya, Prabowo tidak pernah menyampaikan bahwa saat ini Indonesia hanya memiliki satu profesor fisika.
“Silakan didengarkan lagi. Dilihat lagi rekaman pidato Pak Prabowo. Khususnya pada bagian itu. Tidak ada kalimat seperti yang ditulis media bahwa Prabowo bilang Indonesia hanya punya satu profesor fisika,” ujar Ariseno dalam keterangannya, Minggu, 25 November 2018.
Baca Juga:
Pefindo Catatkan Penerbitan Surat Utang Korporasi pada Januari – Maret 2025 Mencapai Rp46,7 Triliun
Respons Menhub Terkait Alasan Turunnya Jumlah Orrang yang Lakukan Perjalanan pada Lebaran 2025
Ia menjelaskan, Prabowo saat itu memaparkan dengan jelas permasalahan Indonesia dalam persaingan teknologi dan sains yang dikatakan Fisikawan peraih Nobel dari Amerika Serikat kepada Prabowo saat dia berkunjung ke Indonesia.
Fisikawan tersebut mengatakan kepada Prabowo jika Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbanyak keempat di dunia, di Universitas Indonesia (UI) yang menjadi perguruan tinggi terbaik hanya memiliki satu profesor fisika.
“Jadi bagaimana mungkin Pak Prabowo yang sedang menceritakan Fisikawan peraih Nobel dari Amerika Serikat tentang kunjungannya ke UI malah dikutip jika Pak Prabowo menyatakan Indonesia hanya punya satu profesor fisika,” terang Ariseno.
Pada kesempatan itu, Ariseno juga berharap agar media dapat dengan akurat dan jujur dalam memberitakan. Bukan hanya untuk kubu Prabowo-sandi saja, melainkan semua hal agar demokrasi Indonesia terasa sejuk.
Baca Juga:
Akhirnya Prabowo Subianto Bertemu dengan Megawati Soekarno Putri, Silaturahmi Idul Fitri 2,5 Jam
Ingin Meluruskan Berita Media yang Negatif dan Tidak Berimbang? Ingin Menangkis Serangan Hoax?
Gema takbir, tahmid, dan tahlil membuka fajar gerbang kemenangan melawan hawa nafsu
“Media Center ini resmi. Jadi untuk informasi yang simpang siur silakan hubungi kami. Ini demi kebaikan demokrasi kita juga. Berikut kami juga sampaikan isi petikan pidato Pak Prabowo, agar dapat direvisi bagi yang salah kutip. Terima kasih,” tandasnya.
Berikut Petikan Terjemahan Pidato Prabowo Soal Profesor Fisika :
… Lulusan dari bidang sains, teknologi, teknik (enginering), matematika, berjumlah 300ribu pertahun. Di Tiongkok 1,3 juta lulusan per tahunnya. Empat (4) kali lebih banyak dari Amerika Serikat yang lulus di bidang sains, teknologi, dan matematika. Di Indonesia? Saya agak sedikit ragu mengenai jumlahnya, tapi saya berasumsi jumlahnya sangat menyedihkan.
Saya pernah berbincang dengan seorang Fisikawan peraih Nobel dari Amerika Serikat saat dia berkunjung ke Indonesia. Dia bercerita mengenai kunjungannya ke Departemen Fisika, Universitas Indonesia, salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Setelah berkunjung kesana, malamnya kami bertemu dan dia bercerita.
Baca Juga:
CSA Index Maret 2025 Mencerminkan Peluang Rebound: Optimisme Investor di Tengah Tekanan Pasar
Tak Sebut Nama Gibran Rakabuming Raka, Presiden Prabowo Subianto Beri Kode Soal Calon Presiden ke 9
Seperti Anda semua tahu bagaimana para ilmuwan itu, mereka bukan diplomat, mereka bukan politisi, mereka berkata apa yang mereka pikirkan (apa adanya, blak-blakan). Dan dia bercerita kepada saya, “Dengan hormat Pak, bagaimana bisa negara anda, negara dengan penduduk terbanyak ke-empat di dunia, dan di perguruan terbaik anda hanya ada satu profesor fisika? Satu!?.”
Saya menceritakan ini saat saya memberikan ceramah di Fakultas Ekonomi beberapa bulan lalu, pak Dino juga hadir disana.
Ketika saya menceritakan ini di Universitas Indonesia, disana hadir Wakil Rektor, dan dia pertama yang protes “Tidak benar itu! Tidak benar kalau kita hanya punya satu Ph.D (Doktor) Fisika!” Lalu saya berkata “Baik Pak, bolehkah saya bertanya berapa yang Anda (UI) punya?” Lalu dia menjawab “Kami akan cek.” Bisa Anda bayangkan, seorang Wakil Rektor tidak mengetahui berapa banyak Ph.D (Doktor) yang dia miliki? Sangat sedih.
Abad ke-21 adalah abad tentang sains, tentang teknologi dan teknik. Bagaimana kita bisa bersaing tanpa sains… (rid)