Adilmakmur.co.id, Jakarta – Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan (Kemendag), Suhanto, menyampaikan pihaknya terus mengingatkan protokol kesehatan agar diterapkan dengan baik di pasar tradisional.
Hal ini karena pasar tradisional berpotensi menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
Pernyataan tersebut disampaikan Suhanto usai meninjau harga bahan pokok bersama Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag, Veri Anggrijono, dan Kepala Satgas Pangan Polri Daniel Silitonga di Pasar Cijantung, Jakarta Timur.
Suhanto memastikan kestabilan harga dan kelancaran pasokan barang kebutuhan pokok terpenuhi, khususnya di masa new normal.
Baca Juga:
Begini Tanggapan Bos Apple Saat Presiden Jokowi Minta Bangun Pabrik Manufaktur Apple di Indonesia
Sempat Tembus Rp16.000/ Dolar AS, BI Beber Sejumlah Upaya untuk Jaga Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah
“Protokol kesehatan diterapkan sangat baik di sini. Para pedagang menggunakan masker dan face shield, pengunjung juga dicek suhunya dan diminta untuk mencuci tangan sebelum masuk,” kata Suhanto melalui keterangan tertulisnya, Kamis, (9/7/2020).
Protokol kesehatan di Pasar Cijantung bisa menjadi contoh yang baik agar produktivitas perdagangan berjalan dengan aman dari wabah. Jumlah pengunjung juga dihitung dan dibatasi maksimal sampai 50 persen.
“Dengan diterapkan protokol kesehatan, diharapkan masyarakat tidak ragu berbelanja di pasar rakyat. Ini penting mengingat pada kondisi pandemi Covid-19 ini, omzet pedagang menurun karena banyak warga masih takut ke pasar. Dengan berbelanja di pasar rakyat, maka pendapatan pedagang akan kembali normal dan mendorong ekonomi bergerak positif,” paparnya.
Adapun harga bahan pokok di Pasar Cijantung terpantau stabil, antara lain beras medium Rp7.500-10.000/liter (setara Rp9.375-12.500/kg), beras premium Rp11.000-13.000/liter (setara Rp13.750-16.250/kg), minyak goreng kemasan Rp13.000/liter, gula pasir kemasan Rp12.500/kg, daging ayam ras Rp30.000-35.000/kg, telur ayam ras Rp24.000-24.500/kg, daging sapi Rp110.000/kg, tepung terigu Rp10.000-11.000/kg.
Baca Juga:
Tim Gabungan Berhasil Temukan 20 Korban dalam Insiden Tanah Longsor Tana Toraja, Sulawesi Selatan
Tim Gabungan Berhasil Temukan 20 Korban dalam Insiden Tanah Longsor Tana Toraja, Sulawesi Selatan
Kemudian cabai merah keriting Rp25.000-28.000/kg, cabai merah besar Rp25.000-28.000/kg, cabai rawit merah Rp35.000-36.000/kg, bawang merah Rp40.000-45.000/kg, bawang putih honan Rp20.000-25.000/kg, bawang putih kating Rp25.000-28.000/kg, dan bombai Rp20.000-25.000/kg.
“Komoditas yang perlu menjadi perhatian adalah gula pasir curah di Pasar Cijantung yang masih di atas harga eceran tertinggi (HET) yaitu di kisaran Rp14.000-16.000/kg. Untuk itu, Kemendag akan terus mengupayakan pemenuhan pasokan gula pasir ke pasar-pasar untuk dijual dengan harga sesuai HET dengan didukung langkah pengawasan dan penindakan jika diperlukan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Suhanto kembali mengimbau agar seluruh pengelola pasar, pedagang, dan pembeli harus terus konsisten dan disiplin mengimplementasikan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan dan keselamatan pedagang dan konsumen.
“Diharapkan dengan harga bapok yang stabil ini, masyarakat dapat menjalani kondisi new normal
Baca Juga:
Sebanyak 338 KK Terdampak Banjir Pesawaran, Lampung Akìɓàt Meluapnya Sungai Way Padang Ratu
VIDEO: Hari Kedua Lebaran, Prabowo Subianto Ucapkan Maaf Lahir Batin ke Rekan-rekan Media
dengan baik dan tenang. Kemendag juga berkomitmen untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam penerapan protokol kesehatan di era new normal di berbagai sektor perdagangan,” pungkasnya. (pub)