Banyak Hujatan Menyerang Gubernur Anies, Ini Pembelaan Pengamat

- Pewarta

Selasa, 30 Juni 2020 - 06:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Adilmakmur.co.id, Jakarta – Polemik terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Provinsi DKI Jakarta kian berlanjut, berbagai tokoh politik maupun ketua organisasi ikut mengomentari hal tersebut. Bahkan Komnas Perlindungan Anak Aris Merdeka Sirait hingga politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyatakan bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan gagal paham mengeksekusi Permendikbud tersebut.

Muncul ditengah banyaknya pihak yang menyudutkan Anies, pengamat sosial politik nasional Tamil Selvan justru meminta agar para tokoh yang mengkritisi Anies dapat membaca dengan seksama bunyi permendikbud nomor 44 tahun 2019 tersebut.

“Banyak pihak yang hanya fokus pada pasal 4-7, dan kemudian ikut-ikutan memojokkan Anies tanpa memahami isi peraturan tersebut secara full. Saya hanya ingatkan pada para tokoh tersebut, jangan sampai kritis ditempat yang salah, nanti malah jadi malu sendiri.” Ungkap pengamat yang akrab disapa Kang Tamil ini kepada awak media (29/6/2020).

Kang Tamil mengatakan bahwa poin tentang PPDB dengan dasar usia lebih tua telah diatur dalam pasal 25 ayat 2, yang berbunyi ; Jika jarak tempat tinggal calon peserta didik dengan sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sama maka seleksi untuk pemenuhan kuota/ daya tampung terakhir menggunakan usia peserta didik yang lebih tua berdasarkan surat keterangan lahir atau akta kelahiran.

“Dalam pasal 25 jelas dikatakan bahwa seleksi mengunakan usia yang lebih tua merupakan instrumen dalam jalur zonasi. Dan saya pikir Pemda DKI melalui Dinas Pendidikan sudah melaksanakan juklak dan juknis sesuai permendikbud tersebut. Jikapun mungkin ada praktik permainan uang maupun kecurangan lainnya, itu adalah oknum yang mencari keuntungan pribadi.” Jelas Kang Tamil.

Dikatakan muncul sebagai pembela Anies, Kang Tamil mengatakan bahwa dirinya tidak pernah membela siapapun. Namun sebagai pengamat, dirinya mengaku mempunyai kewajiban untuk memberikan pandangan yang netral agar masyarakat dapat menilai dengan objektif.

“Saya kalau kritisi kebijakan Pak Anies cukup tajam lho. Saya ngak pernah membela siapapun, namun jika pandangan saya dianggap (membela), itu diluar kuasa saya. Dalam hal PPDB ini saya lihat banyak sekali oknum yang bermain isu untuk popularitas politik, sehingga rakyat jadi binggung. Maka saya merasa wajib memberi pandangan dari sudut yang berbeda.” Kata pemilik akun youtube @Kang Tamil ini.

Kang Tamil menyatakan jikapun Pemda DKI melalui Dinas Pendidikannya melakukan kesalahan prosedural terkait PPDB, tentu ini sudah menjadi temuan satgas zonasi pendidikan bentukan Mendikbud.

“Saat ini jika ada yang jatuh tersandung batu, juga yang disalahkan Anies. Begitulah pola-pola pengiringan opini yang dimainkan. saya yakin mekanisme penerimaan umum, zonasi, afirmasi, perpindahan tugas orang tua, dan prestasi sudah memenuhi kriteria. Jika ada temuan pasti satgas sudah bertindak.” Lanjutnya.

Lebih lanjut Kang Tamil mengatakan bahwa masalah PPDB selalu menjadi konflik setiap tahun, hal ini disebabkan karena besarnya kesenjangan mutu pendidikan antar sekolah negeri.

“Masalahnya ada sekolah yang favorit dan tidak, ini dinilai dari segi kualitas. Kedepan memang PR kita untuk menyamaratakan kualitas sekolah negeri di Indonesia, sehingga tidak adalagi penumpukan pendaftar di satu sekolah, dan ini PR Menteri Pendidikan.” Tutup Kang Tamil. (*)

Berita Terkait

BNSP, Kementerian PUPR, dan LPJK Diskusikan Strategi Komunikasi Publik untuk Mendorong Pemahaman tentang Sertifikasi
BNSP Meresmikan Lisensi Sertifikasi LSP Bank Mandiri: Komitmen untuk Meningkatkan Profesionalisme dan Kompetensi Karyawan
Insiden Kebakaran Sebuah Ruko Konveksi di Jalan Kompleks di Cakung, Jakarta Timur Tewaskan 4 Orang
Kasus Ibu dan Anak Tewas di Depok, Polisi akan Rilis Bersama Ahli Forensik dan Psikologi Forensik
Afriansyah Noor: Santunan Anak Yatim dan Buka Puasa Bersama di Jakarta Utara, Bukti Kepedulian Umat
Siaga Selama Libur Panjang, Ini yang Dilakukan Perumda Air Minum Tirta Kahuripan
Kuasa Hukum Berharap, Persidangan Terhadap Mario Dandy Satriyo Berjalan Secara Adil
Jasad Perempuan Tergeletak di Perlintasan Kereta Bintaro, Diduga Aksi Bunuh Diri
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 26 Maret 2024 - 18:10 WIB

BNSP, Kementerian PUPR, dan LPJK Diskusikan Strategi Komunikasi Publik untuk Mendorong Pemahaman tentang Sertifikasi

Kamis, 21 Maret 2024 - 22:27 WIB

BNSP Meresmikan Lisensi Sertifikasi LSP Bank Mandiri: Komitmen untuk Meningkatkan Profesionalisme dan Kompetensi Karyawan

Senin, 5 Februari 2024 - 07:49 WIB

Insiden Kebakaran Sebuah Ruko Konveksi di Jalan Kompleks di Cakung, Jakarta Timur Tewaskan 4 Orang

Minggu, 1 Oktober 2023 - 10:21 WIB

Kasus Ibu dan Anak Tewas di Depok, Polisi akan Rilis Bersama Ahli Forensik dan Psikologi Forensik

Selasa, 18 April 2023 - 23:51 WIB

Afriansyah Noor: Santunan Anak Yatim dan Buka Puasa Bersama di Jakarta Utara, Bukti Kepedulian Umat

Selasa, 18 April 2023 - 15:23 WIB

Siaga Selama Libur Panjang, Ini yang Dilakukan Perumda Air Minum Tirta Kahuripan

Senin, 10 April 2023 - 09:56 WIB

Kuasa Hukum Berharap, Persidangan Terhadap Mario Dandy Satriyo Berjalan Secara Adil

Sabtu, 4 Februari 2023 - 07:19 WIB

Jasad Perempuan Tergeletak di Perlintasan Kereta Bintaro, Diduga Aksi Bunuh Diri

Berita Terbaru