Dipuji dan Sesuai Harapan Bank Dunia, Utang Bukan Harapan Rakyat

- Pewarta

Senin, 22 Juni 2020 - 07:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Adilmakmur.co.id, Jakarta – Pujian Bank Dunia kepada Pemerintah Indonesia atas kecermatan mengelola utang ternyata tak serta merta membuat politisi Fadli Zon girang sepenuhnya. Sebaliknya, Fadli Zon punya pandangan lain terkait capaian ini.

Pujian yang disampaikan oleh Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, Victoria Kwakwa ini dianggap sebagai pencapaian dan apresiasi atas pengelolaan utang di Indonesia.

Menteri Koordinator Kemaritiman dan InvestasiLuhut Binsar Padjaitan mengungkapkan bahwa ketika orang berpikir utang Indonesia berlebihan, Bank Dunia justru mengapresiasi kehati-hatian pemerintah Indonesia.

Luhut juga menceritakan bahwa Bank Dunia turut memberi pujian kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang dinilai cermat melakukan perhitungan dan menjaga level utang.

Di sisi lain, politisi Fadli Zon berpendapat bahwa pujian Bank Dunia kepada pemerintah Indonesia itu wajar lantaran ia menganggap bahwa yang menjadi patokan adalah harapan Bank Dunia itu sendiri.

“Saya kira wajar kalau Bank Dunia puji, mungkin sesuai dengan harapan mereka, bukan harapan rakyat Indonesia,” demikian tanggapan Fadli Zon yang disampaikan lewat Twitter, Minggu (21/6/2020).

Selain Fadli Zon, sebelumnya ekonom Rizal Ramli mengutarakan kritiknya tentang pujian Bank Dunia tersebut.

Rizal mengungkapkan bahwa Bank Dunia selalu buruk dalam memperediksi krisis.

“Track record forecasting Bank Dunia payah jika ada ‘structural break’ seperti 1998 dan 2020. World Bank hanya bagus jika normal,” ungkap Rizal.

“Kok enggak kapok-kapok dengan pujian-pujian gombal,” tukas Rizal. (era)

Berita Terkait

Begini Tanggapan Bos Apple Saat Presiden Jokowi Minta Bangun Pabrik Manufaktur Apple di Indonesia
Akibatkan Lonjakan Harga Minyak, Penurunan Nilai Tukar dan Indeks Harga Saham, Eskalasi Geopolitik Iran – Israel
Sempat Tembus Rp16.000/ Dolar AS, BI Beber Sejumlah Upaya untuk Jaga Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah
Tim Gabungan Berhasil Temukan 20 Korban dalam Insiden Tanah Longsor Tana Toraja, Sulawesi Selatan
BI Ungkap Alasan Posisi Cadangan Devisa Turun, Termasuk Ketidakpastian Pasar Keuangan Global
Beli Gabah Petani Rp6.000 per Kg, Badan Pangan Nasional Bererlakukan Fleksibilitas Perum Bulog
OJK Sanksi Administratif Terhadap 20 Perusahaan Pembiayaan, 6 Modal Ventura, dan 10 Peer Lending
Diskusi Perlindungan Konsumen: PROPAMI dan OJK Bahas Langkah-langkah Kolaboratif
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 18 April 2024 - 09:02 WIB

Begini Tanggapan Bos Apple Saat Presiden Jokowi Minta Bangun Pabrik Manufaktur Apple di Indonesia

Rabu, 17 April 2024 - 09:31 WIB

Akibatkan Lonjakan Harga Minyak, Penurunan Nilai Tukar dan Indeks Harga Saham, Eskalasi Geopolitik Iran – Israel

Rabu, 17 April 2024 - 08:32 WIB

Sempat Tembus Rp16.000/ Dolar AS, BI Beber Sejumlah Upaya untuk Jaga Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah

Sabtu, 6 April 2024 - 11:40 WIB

BI Ungkap Alasan Posisi Cadangan Devisa Turun, Termasuk Ketidakpastian Pasar Keuangan Global

Rabu, 3 April 2024 - 10:20 WIB

Beli Gabah Petani Rp6.000 per Kg, Badan Pangan Nasional Bererlakukan Fleksibilitas Perum Bulog

Rabu, 3 April 2024 - 09:05 WIB

OJK Sanksi Administratif Terhadap 20 Perusahaan Pembiayaan, 6 Modal Ventura, dan 10 Peer Lending

Selasa, 5 Maret 2024 - 22:08 WIB

Diskusi Perlindungan Konsumen: PROPAMI dan OJK Bahas Langkah-langkah Kolaboratif

Selasa, 5 Maret 2024 - 16:51 WIB

Calon Presiden Prabowo Subianto Ingin Pemerintahannya Fokus ke Lapangan Kerja dan Efisiensu

Berita Terbaru