Adilmakmur.co.id, Jakarta – Platform pembayaran digital OVO menanggapi kabar perusahaan rintisan tersebut sudah berlabel unicorn, namun, tidak mengonfirmasi kebenaran informasi tersebut.
“Kalau label unicorn, jangan dari kami, masa kami bilang kami ini unicorn, kan tidak,” kata Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra saat ditemui wartawan di Jakarta, Senin.
Karaniya, yang baru saja menjabat sebagai presiden direktur, mengapresiasi pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara atas titel unicorn OVO.
“Kami berterima kasih dan menghargai ya, Pak Menkominfo sudah membuat pernyataan seperti itu,” kata Karaniya.
Baca Juga:
Begini Tanggapan Bos Apple Saat Presiden Jokowi Minta Bangun Pabrik Manufaktur Apple di Indonesia
Sempat Tembus Rp16.000/ Dolar AS, BI Beber Sejumlah Upaya untuk Jaga Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah
Karaniya dalam wawancara tersebut tidak bersedia memberikan valuasi perusahaan maupun sejak kapan mereka menjadi unicorn.
Firma analisis perusahaan CB Insight dalam situs mereka menulis OVO memiliki valuasi sebesar 2,9 miliar dolar per 14 Maret 2019.
Karaniya berharap jika memang mereka dipandang sebagai unicorn, status ini dapat menjadi pemicu lahirnya unicorn-unicorn lain di Indonesia.
OVO mengapresiasi pemerintah, khususnya Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan sebagai regulator teknologi finansial atas dukungan yang diberikan hingga perusahaan dapat tumbuh seperti saat ini.
Baca Juga:
Tim Gabungan Berhasil Temukan 20 Korban dalam Insiden Tanah Longsor Tana Toraja, Sulawesi Selatan
Tim Gabungan Berhasil Temukan 20 Korban dalam Insiden Tanah Longsor Tana Toraja, Sulawesi Selatan
Menkominfo Rudiantara mengonfirmasi bahwa OVO saat ini sudah berstatus unicorn, perusahaan rintisan yang memiliki valuasi di atas 1 miliar dolar.
“Kita patut bersyukur. Target kami sampai akhir 2019 ada lima unicorn. Sebelum akhir tahun ini, sudah ada unicorn baru. Selamat datang kepada OVO yang menjadi unicorn baru Indonesia, yang incorporated atau didirikan di Indonesia,” kata Rudiantara, Sabtu (5/10).
OVO menyusul jejak Bukalapak, Tokopedia dan Traveloka yang sudah lebih dulu menyandang status unicorn. Sementara Gojek, saat ini sudah menjadi decacorn. (nta)