Harga Sayuran Hijau di Bandarlampung Naik Akibat Musim Kemarau

- Pewarta

Senin, 30 September 2019 - 06:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Adilmakmur.co.id, Bandarlampung – Harga sejumlah jenis sayuran hijau atau segar di berbagai pasar di Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung, naik menyusul musim kemarau yang berlangsung hingga saat ini.

“Harga sayuran hijau sejak seminggu ini naik Rp500 hingga Rp1.000 per ikat, karena musim kemarau agak sulit sayuran hijau tumbuh subur,” ujar Asep seorang pedagang sayur di Pasar Kota Karang, Bandarlampung, Senin (30/9/2019).

Menurut dia, harga kangkung di pasar Kota Karang naik Rp500 per ikat, dari Rp1.500 menjadi Rp2.000 per ikat, dan sawi dari Rp4.000 menjadi Rp4.500.

“Harga naik sedikit untuk minggu ini, sebelumnya harga sayur hijau sempat naik hingga Rp1.000 per ikat karena pasokan dari petani sedikit sekali, untungnya sekarang pasokan sudah sedikit bertambah,” katanya.

Menurut dia, harga sayuran hijau seperti kangkung, bayam, sawi, mengalami kenaikan sejak kiriman pasokan berkurang akibat kemarau.

“Pasokan berkurang karena sayuran hijau butuh banyak air, sedangkan sedang musim kemarau, jadi banyak sayuran yang kering kekurangan air,” katanya.

Harga sayuran hijau yang fluktuatif juga terjadi di Pasar Tamin, Bandarlampung.

“Sudah sejak seminggu lalu harga sayuran hijau naik turun, harga bayam dari Rp2.000 menjadi Rp3.000 per ikat, harga kangkung Rp1.500 menjadi Rp2.500 per ikat,” kata pedagang.

Hal yang sama juga terjadi di Pasar Cimeng, Bandarlampung.

“Harga sawi Rp4.500, kangkung Rp3.000 per ikat dan, bayam Rp 3.000 per ikat. Naik semua sekitar Rp 500 hingga Rp 1.000 per ikat, karena musim kering,” ujar Neti, seorang pedagang.

Menurut dia, saat musim kering kenaikan harga sayur hijau merupakan hal biasa karena pedagang hanya menjual sayuran segar dalam jumlah sedikit karena sayuran hijau sulit tumbuh.

“Harga sayur naik karena musim kemarau wajar, karena kita juga biasanya hanya menjual sayuran hijau beberapa ikat saja, karena terkadang stok sayuran hijau banyak yang kualitasnya kurang baik karena kekurangan air,” katanya. (ris)

Berita Terkait

Begini Tanggapan Bos Apple Saat Presiden Jokowi Minta Bangun Pabrik Manufaktur Apple di Indonesia
Akibatkan Lonjakan Harga Minyak, Penurunan Nilai Tukar dan Indeks Harga Saham, Eskalasi Geopolitik Iran – Israel
Sempat Tembus Rp16.000/ Dolar AS, BI Beber Sejumlah Upaya untuk Jaga Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah
Tim Gabungan Berhasil Temukan 20 Korban dalam Insiden Tanah Longsor Tana Toraja, Sulawesi Selatan
BI Ungkap Alasan Posisi Cadangan Devisa Turun, Termasuk Ketidakpastian Pasar Keuangan Global
Beli Gabah Petani Rp6.000 per Kg, Badan Pangan Nasional Bererlakukan Fleksibilitas Perum Bulog
OJK Sanksi Administratif Terhadap 20 Perusahaan Pembiayaan, 6 Modal Ventura, dan 10 Peer Lending
Diskusi Perlindungan Konsumen: PROPAMI dan OJK Bahas Langkah-langkah Kolaboratif
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 18 April 2024 - 09:02 WIB

Begini Tanggapan Bos Apple Saat Presiden Jokowi Minta Bangun Pabrik Manufaktur Apple di Indonesia

Rabu, 17 April 2024 - 09:31 WIB

Akibatkan Lonjakan Harga Minyak, Penurunan Nilai Tukar dan Indeks Harga Saham, Eskalasi Geopolitik Iran – Israel

Rabu, 17 April 2024 - 08:32 WIB

Sempat Tembus Rp16.000/ Dolar AS, BI Beber Sejumlah Upaya untuk Jaga Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah

Minggu, 14 April 2024 - 13:18 WIB

Tim Gabungan Berhasil Temukan 20 Korban dalam Insiden Tanah Longsor Tana Toraja, Sulawesi Selatan

Sabtu, 6 April 2024 - 11:40 WIB

BI Ungkap Alasan Posisi Cadangan Devisa Turun, Termasuk Ketidakpastian Pasar Keuangan Global

Rabu, 3 April 2024 - 10:20 WIB

Beli Gabah Petani Rp6.000 per Kg, Badan Pangan Nasional Bererlakukan Fleksibilitas Perum Bulog

Rabu, 3 April 2024 - 09:05 WIB

OJK Sanksi Administratif Terhadap 20 Perusahaan Pembiayaan, 6 Modal Ventura, dan 10 Peer Lending

Selasa, 5 Maret 2024 - 22:08 WIB

Diskusi Perlindungan Konsumen: PROPAMI dan OJK Bahas Langkah-langkah Kolaboratif

Berita Terbaru