Adilmakmur.co.id, Jakarta – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto menegaskan dukungan terhadap pelaku provokasi di Papua, Benny Wenda bukan dari pemerintah negara tertentu, tetapi dari LSM/NGO di luar negeri.
“Kalau negara sahabat Indonesia itu pasti menghormati Resolusi PBB tentang Papua ini. Mereka tak akan gegabah mendukung gerakan seperti ini,” kata Wiranto saat jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (9/9/2019)
Resolusi PBB tentang Papua menyebutkan bahwa Papua dan Papua Barat merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam pertemuan di Pasific Island, ada keinginan untuk memengaruhi negara Pasifik Selatan untuk mendukung kemerdekaan Papua, tetapi, malah tidak ada dukungan.
Baca Juga:
Begini Tanggapan Bos Apple Saat Presiden Jokowi Minta Bangun Pabrik Manufaktur Apple di Indonesia
Sempat Tembus Rp16.000/ Dolar AS, BI Beber Sejumlah Upaya untuk Jaga Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah
“Justru terbalik, hasil lobi kita, Australia, Papua Nugini, Fiji meneguhkan Papua dan Papua Barat adalah bagian sah dari NKRI,” jelasnya.
Oleh karena itu, dirinya meminta kepada eks WNI Benny Wenda cs untuk menghentikan segala aktivitas dalam memprovokasi masyarakat Papua dan Papua Barat.
“Kita sudah menenggarai dan memastikan bahwa terjadinya unjuk rasa dan kerusuhan, perusakan dan pembakaran dipicu dan di organisir oleh suatu kelompok,” kata Wiranto.
Menurut dia, ada satu konspirasi antar kekuatan yang ada di luar, Benny Wenda cs yang terus memprovokasi dan memberi informasi yang tidak benar dengan kekuatan yang di dalam yakni unsur AMP, KNPB dan sudah sangat jelas.
Baca Juga:
Tim Gabungan Berhasil Temukan 20 Korban dalam Insiden Tanah Longsor Tana Toraja, Sulawesi Selatan
Tim Gabungan Berhasil Temukan 20 Korban dalam Insiden Tanah Longsor Tana Toraja, Sulawesi Selatan
“Kami minta agar mereka menghentikan aktivitas itu , menghentikan untuk provokasi dan menghasut masyarakat Papua dan Papua Barat,” tegas Wiranto. (shm)