Adilmakmur.co.id, Palembang – Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan, kebakaran hutan dan lahan bisa menjadi ancaman serius bagi daerah karena sumber daya manusia akan terkuras.
Jadi selain terorisme kebakaran hutan dan lahan jangan dianggap sepele, kata gubernur di hadapan para Pasis Sesko TNI di Palembang, Senin (19/8/2019).
Hal ini karena akibat kebakaran hutan dan lahan konsentrasi Pemerintah Provinsi cukup terkuras padahal banyak tugas lain yang menanti, seperti upaya percepatan ekonomi dan pembangunan.
Oleh karena itu dia minta kepada para peserta kuliah kerja dalam negeri (KKDN) agar ada analisis apakah ini telah masuk menjadi ancaman khusus. Mengingat kebakaran hutan dan lahan ini terjadi terus dan selalu berulang.
Baca Juga:
Soal Narasi Jokowi Usulkan Mensesneg Pratikno Masuk Kabinet Prabowo – Gibran, Istana Beri Penjelasan
Oleh karena itu ia menegaskan agar bisa diwaspadai dan harus dicegah karena mencegah lebih mudah dan murah dari pada memadamkan.
Melalui pendidikan ini, gubernur berpesan kepada para Pasis dapat mengembangkan kepemimpinan yang efektif yaitu gaya kepemimpinan yang dapat menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi dan kebutuhan bawahan yang dipimpin.
Dengan adanya KKDN ini juga diharapkannya menjadi salah satu wadah terbentuknya Perwira TNI yang handal, profesional dan proporsional sebagaimana Sesko TNI yang bertugas sebagai penyelenggara pendidikan karier tertinggi TNI selain melaksanakan pengkajian dan pengembangan doktrin maupun pendidikan dan latihan TNI.
Sementara Direktur kerja sama Akademik Sekolah dan Staf Komando (Sesko) TNI Marsma TNI Firdaus Syamsudin mengatakan, KKDN ini secara kurikulum sudah berjalan 4 bulan dari 7,5 bulan yang direncanakan.
Baca Juga:
Tingkatkan Kerja Sama Transfer Teknologi Pertahanan, Dubes Ceko Temui Menhan Prabowo Subianto
Partai Persatuan Pembangunan Evaluasi Kinerja Badan Pemenangan Pemilu, Usai Gagal Masuk Senayan
Jokowi Sudah Ucapkan Selamat kepada Prabowo Subianto Melalui Telpon Usai Menang Pilpres 2024
KKDN ini bukan hanya digelar di Palembang tetapi juga di Jambi, Bangka Belitung dan Riau dengan jumlah peserta sebanyak 152 orang bahkan ada tujuh dari luar negeri diantaranya Filipina, Singapura dan Arab Saudi, ujar dia.
Saat ini jelas dia, ancaman TNI harus dapat diterjemahkan dari berbagai bentuk konflik yang tidak lagi simetris. Beberapa potensi ancaman yang perlu dicermati yakni saat ini di antaranya, terosisme, cyber crime serta kerawanan di kawasan Laut China Selatan.
“Termasuk ancaman Illegal fishing, penyelundupan barang, manusia dan narkoba yang dapat mengancam keutuhan NKRI,” jelasnya.
Melalui pendidikan ini diharapkan para siswa nantinya mampu memetakan ancaman militer dan non militer.
Baca Juga:
Jasasiaranpers.com dan Sapu Langit Media Center Ucapkan Selamat kepada Pasangan Prabowo – Gibran
Untuk itu mereka berharap kesediaan gubernur untuk membantu kegiatan siswa dengan memberikan data yang valid dan faktual di Sumsel. (uid)