Polemik Osama dengan PBNU, Berdampak pada Hubungan RI dan Arab Saudi 

- Pewarta

Jumat, 7 Desember 2018 - 07:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Reuni Akbar 212 pada Minggu (2/12/2018) yang berlangsung lancar, rapi, tertib, aman dan penuh kedamaian.

Reuni Akbar 212 pada Minggu (2/12/2018) yang berlangsung lancar, rapi, tertib, aman dan penuh kedamaian.

Adilmakmur.co.id, Jakarta – Pengamat masalah internasional Yasmi Adriansyah Phd mengakui polemik pernyataan Dubes Arab Saudi Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi terkait Reuni 212 yang berujung pada permintaan Ketua Umum PBNU Said Agil Siradj agar yang bersangkutan dipulangkan ke negaranya, dapat diakhiri dalam ishlah atau damai.

Hal itu disampaikan Dosen Hubungan Internasional Universitas Al Azhar Indonesia, Yasmi Adriansyah Phd, Jumat (7/12/2018) sehubungan dengan pernyataan Dubes Saudi Arabia Osama terkait kegiatan Reuni 212.

Menurut mantan diplomat ini, ketidaknyamanan sahabat-sahabat dari NU dapat dipahami. Pernyataan di akun twitter Dubes Osama bisa jadi ada mispersepsi dari sang Dubes terhadap pelaku dari pembakaran bendera berisikan kalimat Tauhid.

Guna mengklarifikasi mispersepsi tersebut, tidak ada salahnya dilakukan pertemuan, formal maupun informal, antara Dubes Osama dan pimpinan NU sebagai ikhtiar tabayyun atas apa yang dimaksud dalam pesan di lini masa Dubes Osama.

Yasmi Adriansyah yang pernah belajar “diplomatic studies class” di Oxford University mengatakan, secara praktik diplomasi banyak hal dapat diselesaikan ketika dilakukan pertemuan secara langsung, tidak melalui ranah media massa dan apalagi jalur sosial media.

Di sisi lain, ujar peraih PhD Program di International Relations Class di Australkan National University ini, selaku umat Muslim di Indonesia perlu juga melakukan introspeksi terkait kasus pembakaran bendera Tauhid.

“Tentu kita amat menghargai kebesaran jiwa pihak Banser dan juga pimpinan NU meminta maaf tatkala kasus pembakaran bendera merebak,” ucapnya.

Namun, bisa jadi permintaan maaf ini belum sampai kepada pihak yang sebenarnya juga terlukai dengan kasus tersebut, ujar Yasmi Adriansyah.

Ia menambahkan jika diamati pernyataan dari berbagai tokoh dunia, termasuk Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, banyak warga Muslim dunia menyesalkan kasus yang terjadi di Indonesia ini.

Arab Saudi bisa jadi adalah salah satu negara yang merasa terlukai. Karena negara ini jelas-jelas meletakkan kalimat Tauhid di dalam benderanya.

“Saya menduga, pernyataan Dubes Osama adalah luapan sesaat apresiasi atas ditinggikannya kembali kalimat Tauhid melalui pengibaran bendera yang masif dalam Reuni 212, 2 Desember lalu,” ujarnya.

Terkait seruan agar Dubes Osama dipulangkan, Yasmi Adriansyah mengatakan sebaiknya Pemerintah RI dan berbagai pihak terkait di Indonesia menimbang dengan jernih serta memperhatikan dimensi yang lebih luas.

Tidak saja berdampak pada hubungan RI dan Arab Saudi yang selama ini terbilang solid, hal ini juga berdampak pada hubungan emosional antara kaum muslimin di Indonesia dengan negeri yang menjaga dua kota suci umat Islam dunia, Mekkah dan Madinah. (zey)

Berita Terkait

Mengenai Penyusunan Kabinet Presiden Terpilih Prabowo, Budiman Sudjatmiko Ungkap Perkembangan Terbaru
Presiden Jokowi Tanggapi Kabar Dirinya Incar Kursi Ketua Umum PDI Perjuangan yang Kini Diduduki Megawati
Kunci Indonesia Siap Hadapi Tantangan, Krisis, dan Ancaman, Prabowo Subianto: Kearifan Para Pemimpin
Partai Golkar Angkat Bicara Terkait Pembentukan Anggota Kabinet Pemerintahan Prabowo – Gibran
Soal Narasi Jokowi Usulkan Mensesneg Pratikno Masuk Kabinet Prabowo – Gibran, Istana Beri Penjelasan
Narasi Presiden Jokowi Terlibat dalam Pengangkatan Menteri Kabinet Prabowo – Gibran, Istana Buka Suara
Partai Persatuan Pembangunan Evaluasi Kinerja Badan Pemenangan Pemilu, Usai Gagal Masuk Senayan
Siapa Calon Gubernur Pilihan Anda? Daftar Provinsi yang Gelar Pilkada Serentak pada 27 November 2024
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 11 April 2024 - 15:13 WIB

Mengenai Penyusunan Kabinet Presiden Terpilih Prabowo, Budiman Sudjatmiko Ungkap Perkembangan Terbaru

Rabu, 3 April 2024 - 13:26 WIB

Presiden Jokowi Tanggapi Kabar Dirinya Incar Kursi Ketua Umum PDI Perjuangan yang Kini Diduduki Megawati

Sabtu, 30 Maret 2024 - 13:28 WIB

Kunci Indonesia Siap Hadapi Tantangan, Krisis, dan Ancaman, Prabowo Subianto: Kearifan Para Pemimpin

Sabtu, 30 Maret 2024 - 11:47 WIB

Partai Golkar Angkat Bicara Terkait Pembentukan Anggota Kabinet Pemerintahan Prabowo – Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 - 11:35 WIB

Soal Narasi Jokowi Usulkan Mensesneg Pratikno Masuk Kabinet Prabowo – Gibran, Istana Beri Penjelasan

Rabu, 27 Maret 2024 - 10:56 WIB

Narasi Presiden Jokowi Terlibat dalam Pengangkatan Menteri Kabinet Prabowo – Gibran, Istana Buka Suara

Senin, 25 Maret 2024 - 10:20 WIB

Partai Persatuan Pembangunan Evaluasi Kinerja Badan Pemenangan Pemilu, Usai Gagal Masuk Senayan

Senin, 11 Maret 2024 - 11:54 WIB

Siapa Calon Gubernur Pilihan Anda? Daftar Provinsi yang Gelar Pilkada Serentak pada 27 November 2024

Berita Terbaru